Mahasiswa IT Telkom Purwokerto kembali mencetak prestasi di Huawei ICT Competition Indonesia 2021 yang diadakan oleh Huawei Indonesia pada Kamis, 4 November 2021 yang disiarkan melalui Youtube dan Zoom Meeting. Tim Mahasiswa ITTP yang terdiri dari Ari Sukarno, Dhany Maulana Supriadi, dan Dhuja Handika Yondri Pratama berhasil meraih peringkat ke tiga pada kategori Cloud Track. Ketiganya merupakan mahasiswa dari jurusan S1 Teknik Telekomunikasi angkatan 2018 yang dibimbing langsung oleh Dosen dari Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro (FTTE), Agung Wicaksono, S.T., M.T.
Huawei ICT Competition merupakan ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh PT. Huawei Tech Investment serta didukung oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. Terdiri dari tiga kategori perlombaan yaitu Artificial Intelligence Track, Network Track dan Cloud Track ini diikuti oleh ribuan mahasiswa/i di Indonesia. Adapun dalam pelaksanaan Huawei ICT Competition ini dilaksanakan dalam tiga tingkatan. Tingkat pertama ialah nasional, tingkat kedua adalah Regional Asia-Pasifik, dan tingkat ketiga ialah Global atau dunia. Peserta yang dapat mengikuti kompetisi ini merupakan mahasiswa yang telah mengikuti Ujian Sertifikasi Internasional yaitu Huawei Certified International Associate (HCIA).

Berhasil meraih 3rd Winner pada kategori Cloud Track, ketiga mahasiswa ITTP ini masih menunggu keputusan dari PT. Huawei Tech Investment untuk melanjutkan kompetisi ke tingkat Regional Asia-Pasifik. Hal itu pula dijelaskan oleh Agung Wicaksono, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Tim mahasiswa ITTP di ajang kompetisi tersebut.
“Mengenai bertanding di tingkat Regional Asia-Pasifik, masih belum tahu akan dikirimkan ke tahap tersebut atau tidak. Karena masih menunggu keputusan dari Huawei”, jelasnya.
Walaupun belum ada kepastian pada Tim Mahasiswa ITTP untuk melanjutkan pertandingan ke tingkat selanjutnya, Dosen FTTE tersebut berharap bahwa mahasiswa bimbingannya untuk tetap semangat dalam belajar dan tidak menyerah.“Untuk Tim saat ini, saya harap jangan pernah merasa paling bisa dan tetap terus belajar. Jika menggunakan istilah dalam bahasa jawa yaitu Luwih Kebak Luwih Mudhun artinya Semakin Berisi Harus Semakin Merendah.”, tambahnya. (TS)