Kabar baik kembali datang dari dosen dan mahasiswa ITTP. Jumat (5/8), dalam acara International Conference on Information and Communication Technology (ICoICT 2021), paper yang berjudul “Developing Suicide Risk Idea Identification for Teenager (SERIINA) Mobile Apps Prototype using Extended Rapid Application Development” dari ITTP meraih penghargaan sebagai best paper.
Paper ini disusun atas kerjasama antara dosen dan mahasiswa ITTP, yaitu Dr. Tenia Wahyuningrum, S.Kom., M.T., Ariq Cahya Wardhana, S.Kom., M.Kom., Gita Fadila Fitriana, S.Kom., M.Kom, Muhammad Amien Sidiq (Mahasiswa RPL’17), serta seorang dosen Keperawatan Poltekkes Semarang, Dyah Wahyuningsih, M Kep, NS. Kerjasama ini turut melibatkan dosen keperawatan dengan kelompok keahlian keperawatan jiwa, yang berkaitan erat dengan tema paper ini.
Mereka berkolaborasi menyusun sebuah paper tentang aplikasi mobile yang dikembangkan dengan metode Extended Rapid Application Development (ERAD) yang dapat mengidentifikasi tingkat ide bunuh diri pada remaja. Metode yang digunakan ini menggabungkan konsep design sprint dan RAD (Rapid Application Development) dalam sebuah siklus pengembangan sistem. Hasil dari penelitian ini, pengembangan aplikasi hanya memakan waktu selama 19 hari saja, lebih cepat dari biasanya yang bisa memakan waktu sampai 90 hari.
Paper penelitian ini diselesaikan dalam tiga tahapan, diantaranya tahap Interface Design, tahap Prototype, kemudian tahap testing and validation. Dalam hal ini, prototype SERIINA sudah mendapatkan HAKI dengan nomor ID : EC00202050633.
Lahirnya ide untuk membuat paper ini didasari akan besarnya tingkat bunuh diri, yang menempati peringkat ke-15 penyebab kematian di dunia. Dimana kebanyakan dari kasus tersebut para pelaku tidak menunjukkan adanya tanda ingin bunuh diri. Dari sini mereka menyadari pentingnya sebuah alat deteksi resiko ide bunuh diri pada remaja sedini mungkin, yang memiliki akses cepat, menjaga privasi data pengguna, dan memahami kebutuhan pengguna. Aplikasi ini menggunakan Kuesioner Risk Factors of Suicidal Ideation (RFSI), yang berisi beberapa pertanyaan yang menyangkut tentang kondisi kejiwaan terkini dari penggunanya.
“Penghargaan ini kami persembahkan untuk para penyintas mental health di Indonesia, khususnya anak – anak dan remaja. Dimana pada kondisi pandemi seperti sekarang ini, kecenderungan ingin bunuh diri semakin meningkat. Penghargaan ini menjadi pemacu semangat kami untuk dapat berprestasi lebih hebat lagi di masa mendatang,” pesan Tenia Wahyuningrum.
Ini merupakan kali kedua Tenia Wahyuningrum meraih penghargaan dalan International Conference, dimana pada tahun 2020 lalu, ia juga pernah meraih penghargaan Best Presenter pada acara International Conference on Advancement in Data Science, E-Learning and Information (ICADEIS 2020).
Acara ICoICT 2021 ini juga diikuti pula oleh tim lain dari Fakultas Teknik Telekomunikasi & Elektro yakni Dr. Anggun Fitrian Isnawati, S.T., M.Eng, yang mengangkat tema tentang track networking and IoT.
Hasil ini sepatutnya kita jadikan sebagai pemicu semangat untuk terus produktif utamanya yang berkaitan dengan bidang keilmuan yang kita jalani, meski masih dalam kondisi pandemi. Semoga kedepannya semakin banyak prestasi – prestasi yang diraih oleh civitas akademika ITTP, baik dalam tingkat nasional maupun internasional. (ITW)
Berikut dokumentasi pada saat penganugerahan best paper sedang berlangsung :

