Workshop Public Speaking Telkom University Purwokerto Ajak Mahasiswa Kuasai Komunikasi Percaya Diri

Telkom University Purwokerto menggelar Workshop of Public Speaking dengan tema “Master the Art of Confident Communication” pada Jumat, 7 November 2025. Acara berlangsung di Aula Rachmat Effendi lantai 5 Gedung Rektorat Telkom University Purwokerto. Workshop ini menghadirkan pembicara internasional, Sgt. Llyod A. Luna, seorang motivational speaker dan praktisi komunikasi profesional yang telah berpengalaman menangani pelatihan komunikasi di berbagai negara.

Direktur Telkom University Purwokerto, Ibu Tenia Wahyuningrum S.Kom., M.T, membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa, “public speaking bukan hanya berbicara biasa tetapi bagaimana membuat impact yang besar dan lebih berdampak untuk orang lain,” ungkapnya dengan penuh keyakinan. Pernyataan tersebut menjadi pembuka yang menguatkan motivasi peserta sebelum memasuki sesi inti.

Setelah pembukaan, Sgt. Llyod langsung memulai workshop dengan metode yang interaktif. Ia tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mengajak peserta melakukan praktik berbicara di tempat. Melalui pendekatannya yang energik, beliau memberikan umpan balik secara langsung kepada peserta. “Public speaking adalah tentang bagaimana kamu berkomunikasi dan bagaimana kamu menjadi percaya diri,” tegas Llyod. 

Dalam penyampaian materinya, Llyod menekankan pentingnya mengatasi rasa takut saat berada di depan audiens. Ia menjelaskan bahwa banyak orang mengalami gugup karena berpikir audiens sedang menilai atau mengkritisi penampilannya. “Jangan memperlihatkan rasa takut atau gugup. Taklukkan ketakutan itu,” ujar Llyod kepada peserta. Ia menambahkan bahwa pikiran negatif sering muncul ketika seseorang membayangkan komentar buruk dari penonton. Kondisi ini terjadi karena individu belum memiliki rasa percaya diri yang kuat.

Pada sesi berikutnya, Llyod memberikan strategi praktis untuk mengatasi kegugupan tersebut. Ia mengajak peserta untuk membangun koneksi emosional dengan audiens. “Kunci berbicara lancar adalah memposisikan diri sebagai teman bagi audiens,” jelasnya. Dengan cara ini, peserta akan lebih relaks dan mampu menyampaikan pesan dengan lebih natural. Selain itu, komunikasi menjadi lebih efektif karena pembicara tidak lagi merasa sedang diuji, melainkan sedang berinteraksi.

Dalam diskusi, beberapa peserta menyampaikan keluhan mengenai ketakutan berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Mereka merasa bingung memilih kosakata dan takut melakukan kesalahan. Llyod menanggapi dengan santai dan memberikan solusi sederhana. “Mulailah dengan kata-kata yang sederhana. Tidak perlu memakai kata-kata sulit,” sarannya. Menurutnya, inti dari komunikasi bukan terletak pada kompleksitas bahasa, tetapi pada keberanian menyampaikan pesan dengan jelas.

Llyod juga mengajarkan teknik bicara yang efektif. Ia menyarankan peserta untuk berbicara lebih pelan agar audiens dapat memahami dengan baik. “Berbicara pelan membantu otak mengatur apa yang akan kamu katakan,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa terlalu banyak berpikir justru membuat pikiran terkunci dan sulit menemukan kata berikutnya. 

Selain itu, Llyod mengingatkan peserta untuk tidak menghafal materi secara kata per kata. Menurutnya, menghafal hanya membuat pembicara panik jika satu bagian terlewat. “Stop memorizing points,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa ketika seseorang kehilangan satu kata, ia berpotensi lupa dan akhirnya kehilangan seluruh alur pembicaraan. Agar tetap lancar, Llyod menyarankan peserta untuk memahami inti materi dan membiasakan diri dengan topik. Ketika pikiran sudah familiar, akan lebih mudah mengembangkan kalimat secara spontan.

Di akhir sesi, peserta terlihat semakin percaya diri. Mereka mulai berani berbicara dan mengungkapkan gagasan tanpa ragu. Metode yang diberikan Llyod membuat workshop berlangsung penuh energi, motivasi, dan pengalaman langsung. Banyak peserta mendapatkan perspektif baru tentang seni komunikasi efektif, terutama dalam meningkatkan kepercayaan diri di depan publik.

Sebagai penutup rangkaian acara, Telkom University Purwokerto dan Sgt. Llyod A. Luna menandatangani nota kesepahaman kerja sama terkait pengembangan kompetensi komunikasi mahasiswa. Penandatanganan ini menegaskan komitmen kampus untuk terus menyediakan ruang belajar yang mendukung peningkatan soft skill mahasiswa, khususnya dalam bidang public speaking.

Melalui workshop ini, Telkom University Purwokerto berharap mahasiswa mampu menguasai seni berbicara di depan umum dan memiliki keberanian untuk menyampaikan gagasan secara percaya diri. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kemampuan komunikasi menjadi modal penting yang harus dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dunia profesional.

Writer : Vania | Editor : Ella

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link