Tingkatkan Kapasitas Produksi, Telkom University Purwokerto Berikan Pendampingan Pada UMKM Fashion di Banyumas

Telkom University Kampus Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat UMKM inklusif melalui program pengabdian masyarakat berbasis teknologi. Kali ini, dosen dari Program Studi Bisnis Digital melaksanakan kegiatan penerapan Teknologi Tepat Guna bagi UMKM fashion batik modern Dejarumi, sebuah unit usaha wastra Nusantara yang berdiri sejak 2020 di Purwokerto Barat.

Dejarumi dikenal tidak hanya sebagai produsen batik modern dan eksklusif, tetapi juga sebagai UMKM dengan misi sosial. Usaha ini memberdayakan tenaga kerja penyandang disabilitas, khususnya tunarungu dan tunawicara. Namun, potensi pasar yang tinggi belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan kapasitas produksi yang masih menggunakan mesin jahit lama yang kurang efisien. Kondisi ini membuat pemenuhan permintaan pasar terhambat, daya saing menurun, dan keberlanjutan usaha terancam.

Menjawab permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat Telkom University menghadirkan solusi berupa mesin jahit modern. Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Eka Purbaya, S.T., M.Eng., bersama anggotanya Silvia Van Marsally, S.E., M.M dan Kurnia Indah Sumunar, S.E., M.Ak menjelaskan bahwa mesin baru ini menawarkan kecepatan jahitan tinggi, presisi lebih baik, konsumsi energi lebih hemat, serta desain ergonomis yang mendukung kenyamanan kerja.


“Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 50% dan mempersingkat waktu pengerjaan sesuai dengan standar konveksi. Kualitas jahitan juga menjadi lebih rapi dan konsisten, sehingga memperkuat citra Dejarumi sebagai brand fashion batik modern bernilai tinggi,” jelas Eka.

Program pengmas ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, mulai dari analisis kebutuhan mitra, pengadaan mesin jahit modern, pelatihan penggunaan untuk pekerja termasuk tenaga kerja disabilitas, hingga pendampingan produksi dan evaluasi dampak. Pendekatan partisipatif diterapkan agar penerima manfaat tidak hanya memperoleh alat, tetapi juga keterampilan dan bimbingan berkelanjutan.

Dengan sinergi antara perguruan tinggi, UMKM, dan komunitas inklusif, program ini diharapkan menjadi contoh pengabdian masyarakat berbasis teknologi yang memberikan dampak ekonomi nyata sekaligus memperkuat inklusivitas sosial dan pelestarian budaya batik di Banyumas.

Writer & Editor : Silvia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link