Tim SAFENIX dari Telkom University Purwokerto berhasil menciptakan harness atau alat pelindung diri (APD) yang dirancang untuk mengikat tubuh, dengan basis teknologi LoRa, GPS, dan Gyroscope. Dengan istilah SmartGrip, inovasi ini dirancang untuk mencegah kecelakaan kerja di ketinggian. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek (22/10/2025).
Tim SAFENIX diketuai oleh Muhammad Irfan Haikal dan dilaksanakan bersama Aulia Fitrianti A., Dwi Prasetyo, Muhammad Zaki Fauzan, dan Muhammad Fachrurrizki. Di bawah bimbingan Dosen Halim Qista Karima, S.T., M.Sc., tim menghadirkan prototype produk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang memadukan keamanan, kenyamanan, dan kecerdasan berbasis Internet of Things (IoT).
SmartGrip dipilih dikarenakan tingginya kasus kecelakaan kerja terutama kecelakaan berakibat fatal berupa jatuh dari ketinggian. SmartGrip dirancang menggunakan teknologi modern yang lebih efektif dibanding harness konvensional yang bergantung pada pengawasan manual.
Menggunakan sistem monitoring berbasis LoRa, GPS, dan sensor gerak, SmartGrip mampu mendeteksi perubahan posisi tubuh pekerja, melacak lokasi secara real-time, dan mengirimkan sinyal bahaya otomatis ke sistem web monitoring. Selain itu, alat ini dilengkapi tombol darurat dan bantalan anti-iritasi agar nyaman digunakan dalam jangka waktu lama.
“Dalam pengembangannya, kami melalui sepuluh tahap pelaksanaan, mulai dari perencanaan, pendampingan dosen pembimbing, pembelian bahan, perancangan sensor, pengujian, pemasangan pada harness, hingga uji coba lapangan. Tiap tahapan dilakukan dengan pengawasan ketat untuk memastikan SmartGrip berfungsi secara optimal dan aman digunakan di lapangan,” ujar Irfan, ketua tim (27/10/2025).
Kini SmartGrip telah teruji dan terdaftar secara resmi di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia (DJKI), sebagai bukti keaslian dan orisinalitas karya, serta selesai mengajukan pendaftaran paten sederhana.
Sebagai bagian dari validasi profesional, tim ini juga melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan PT. Technosafety Pratama, perusahaan yang bergerak di bidang keselamatan kerja.
“Kami senang sekali atas tanggapan positif dari perusahaan terhadap SmartGrip. Mereka menyebutkan kalau produk ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan keselamatan kerja dan layak untuk diuji lebih lanjut di lingkungan industri nyata,” terang Zaki.
Selain uji teknis dan validasi industri, tim telah mengirimkan karya ilmiah ke Jurnal K3 sebagai kontribusi terhadap perkembangan ilmu keselamatan kerja di Indonesia. Tim juga aktif memperkenalkan hasil inovasi dan membagikan konten edukatif seputar keselamatan kerja dan perkembangan proyek melalui akun Instagram @safenix_smartgrip, yang kini telah memiliki lebih dari 400 pengikut.
Ke depannya, SmartGrip akan dikembangkan secara berkelanjutan mencakup sertifikasi sistem K3, penyempurnaan situs web, penerbitan artikel ilmiah tambahan, serta penyelesaian proses paten sederhana.
SmartGrip menjadi bukti nyata bahwa karya inovasi hasil dari mahasiswa dan dosen Telkom University Purwokerto mampu memberikan dampak besar bagi keselamatan kerja dan merupakan komitmen nyata untuk membangun masa depan yang lebih aman, cerdas, dan berdaya guna bagi masyarakat.
Writer : Syifa | Editor : Ella