Tim dosen dan mahasiswa Universitas Telkom Kampus Purwokerto menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat, di Balai Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Banyumas (4/12). Kegiatan ini melibatkan empat dosen, yaitu Dosen Program Studi Teknik Biomedis Sevia Indah Purnama, S.ST., M.T., Dosen Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Petrus Kerowe Goran, S.T., M.T., M. Lukman Leksono, S.Pd., M.Pd dan Fikra Titan Syifa, S.T., M.Eng, serta Ichwan Nugroho dan M. Edrick Firjatullah Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro.
Warto, Kepala Desa Karangnanas, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap penyuluhan ini. Beliau menilai bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani ikan di desa setempat, khususnya dalam meningkatkan produktivitas budidaya ikan melalui sistem pemantauan yang lebih efisien.
Kegiatan penyuluhan mengangkat tema “Sosialisasi Sistem Monitoring Budidaya Ikan menggunakan platform Telkom IoT.” Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai teknologi monitoring berbasis IoT yang dapat digunakan untuk memantau kualitas air kolam ikan secara real-time. Dalam sesi ini, para peserta diajarkan cara memanfaatkan platform Telkom IoT untuk memantau kualitas air, seperti kadar kekeruhan dan pH air, yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan.
Sistem pemantauan yang digunakan dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi kadar kekeruhan air di kolam. Jika nilai kekeruhan air melebihi ambang batas, sistem akan memberikan peringatan agar petani ikan segera mengganti air kolam. Kolam budidaya ikan yang digunakan dalam demo terletak di rumah warga dan berisi ikan gurame serta bibit telur ikan.
Budidaya ikan gurame merupakan salah satu usaha perikanan yang memiliki potensi besar, mengingat tingginya permintaan pasar terhadap ikan ini. Gurame dikenal sebagai ikan air tawar dengan daging tebal dan kandungan gizi yang tinggi. Ikan ini sangat cocok dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia, dan dapat dipelihara di kolam tanah atau kolam terpal, sesuai dengan kondisi lahan dan modal yang tersedia.
Proses awal budidaya ikan gurame dimulai dengan pemilihan bibit unggul yang sehat dan bebas penyakit. Bibit tersebut kemudian dipelihara di kolam dengan kualitas air yang terjaga, yakni air yang bersih dan kaya oksigen dengan suhu optimal sekitar 25-30°C. Dalam kegiatan ini, para petani ikan mendapatkan informasi mengenai cara merawat ikan gurame secara optimal, termasuk pemilihan pakan berkualitas, seperti pelet dan tambahan pakan alami seperti daun talas atau kangkung, serta pentingnya pengendalian hama dan penyakit.
Dalam sesi demo, digunakan perangkat Wemos D1, sebuah alat yang terhubung dengan jaringan internet dan dilengkapi sensor untuk mengukur kadar kekeruhan air. Perangkat ini dapat mengirimkan data secara langsung ke platform Telkom IoT, yang memungkinkan para petani ikan untuk memantau kondisi kolam mereka secara real-time.


Selain itu, para peserta juga diberikan materi tentang cara membuat akun di Telkom IoT agar perangkat dapat terhubung dengan platform tersebut. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani ikan dengan memanfaatkan teknologi untuk memantau kualitas air secara efektif, sehingga dapat mempercepat proses pemeliharaan ikan dan memastikan ikan tumbuh dengan baik.
Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan petani ikan di Desa Karangnanas dapat lebih mudah dalam menjaga kebersihan kolam dan memastikan kualitas air tetap optimal. Hal ini diharapkan akan berdampak positif terhadap keberhasilan budidaya ikan gurame dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.