Telkom University Purwokerto menggelar konferensi internasional IEEE Communication, Networks, and Satellite (COMNETSAT) yang ke-13 di Mataram, Lombok pada tanggal 28-30 November 2024. Konferensi ini diselenggarakan dengan sistem hybrid (online dan offline) serta merupakan hasil kerja sama dengan Universitas Bumigora (UBG) dan Universitas Mataram (UNRAM) yang juga sebagai tuan rumah lokal (co-host).
Konferensi ini menjadi tempat bergengsi bagi akademisi dan profesional dari seluruh dunia untuk bertukar ide dan menyajikan hasil penelitian yang sedang berlangsung di bidang komunikasi, jaringan dan teknologi informasi, satelit, broadband dan fotonik, ilmu data, dan kecerdasan buatan. Dalam konferensi seminar ilmiah internasional ini, sebanyak 132 dari 235 paper yang disubmit oleh peserta dari 18 negara berhasil dipresentasikan.
“Tidak semua paper bisa diterima; hanya paper yang memenuhi syarat dan kualitas yang ditentukan oleh IEEE COMNETSAT yang bisa dipresentasikan dan dipublikasikan IEEE Xplore,” ujar Wakil Chairman COMNETSAT 2024, Dr. Wahyu Pamungkas, S.T., M.T. “Biasanya kalau sudah terpublikasi di IEEE Xplore, Paper akan langsung terindeks oleh Scopus,” tambah Dr. Wahyu.
Tema yang dibawakan dalam pertemuan kali ini adalah Pioneering Broadband Connectivity dengan artificial technology. Tema ini diusung dengan tujuan mengembangkan teknologi telekomunikasi agar semakin tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pada hari pertama, konferensi dihadiri oleh dua keynote speaker, yakni Prof. Nirwan Ansari (New Jersey Institute of Technology US) dengan topik Metaverse is Taking Off? Part 2 dan Prof. Abbas Jamalipour (University of Sydney) dengan topik The Role of 6G and AI in Future Intelligent Global Transportation Systems.
Pada hari kedua, dua keynote speaker hadir memaparkan materinya, yakni Prof. Taufiq Asyhari (Monash University Indonesia) dengan topik Interplay between AI and Communications for Remote Sensing and Data Acquisition: Opportunities in Environmental Monitoring dan Prof. Mohamed-Slim Alouini (King Abdullah University of Science and Technology) dengan topik Interplay between AI and Communications for Remote Sensing and Data Acquisition: Opportunities in Environmental Monitoring.
Lombok dipilih sebagai lokasi pelaksanaan konferensi ini karena memiliki peluang menarik bagi investor. Perkembangan teknologi telekomunikasi di Lombok khususnya Kota Mataram sudah cukup baik, ditandai dengan koneksi internet yang tidak berbeda dengan Pulau Jawa. Namun, masih terdapat ketimpangan koneksi jaringan fibre optic yang belum memadai di beberapa daerah di pulau Lombok.
“Karena itu, ada peluang menarik bagi investor untuk mengembangkan bisnisnya di Mataram dan Lombok,” tegas Dr. Wahyu yang juga merupakan seorang dosen di bidang Komunikasi Nirkabel, Komunikasi Bergerak, dan Komunikasi Satelit di Telkom University Purwokerto.
Dr. Wahyu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah hadir meramaikan International Seminar COMNETSAT 2024 dengan mensubmit paper-papernya, serta turut menjalin networking antara industri, akademia, dan pemerintahan yang ada di Lombok.
“Semoga apa yang sudah kami selenggarakan di Mataram, Lombok ini bisa bermanfaat positif bagi perkembangan wisata, ekonomi dan perkembangan teknologi telekomunikasi di Mataram dan Lombok pada umumnya,” pungkasnya.
Kegiatan ini ditutup dengan closing ceremony pada hari kedua, yang mencakup awarding best paper dan best presentation. Setelahnya, pada hari ketiga peserta konferensi berkesempatan mengikuti Sasak Tour untuk mengunjungi dan menikmati keindahan pulau Lombok.
Penulis : Syifa