Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Telkom University Purwokerto melaksanakan program peningkatan kualitas produksi dan pemasaran gula kelapa di Kelompok Tani Gula Kelapa Gendis Asri, Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Program yang berlangsung sepanjang tahun 2025 ini bertujuan meningkatkan kualitas produk serta daya saing gula kelapa melalui perbaikan proses produksi dan penguatan strategi pemasaran.
Program PKM ini berfokus pada optimalisasi penanganan nira pascapanen melalui penggunaan wadah standar food-grade. Desa Pernasidi merupakan salah satu sentra produksi gula kelapa di Banyumas dengan produksi harian mencapai lebih dari 2,3 ton yang dihasilkan oleh 142 penderes. Namun, proses produksi sebelumnya masih menghadapi kendala kualitas nira akibat penggunaan jerigen plastik non-standar yang berpotensi menyebabkan kontaminasi dan menurunkan mutu gula kelapa.
Ketua pelaksana PKM, Muhammad Iqbal Faturohman, S.T., M.B.A., M.Sc., menjelaskan bahwa penggunaan wadah nira food-grade menjadi langkah awal yang penting untuk menjaga kualitas bahan baku. Tim PKM menyalurkan 20 wadah nira food-grade kepada 12 petani, dengan pendampingan yang dilakukan secara langsung di lapangan agar petani memahami cara penggunaan alat sesuai standar higienitas.
“Nira merupakan bahan baku utama dalam produksi gula kelapa. Jika penanganannya tidak higienis sejak awal, maka kualitas warna, tekstur, dan cita rasa produk akan menurun,” jelasnya.
Selain peningkatan kualitas produksi, tim PKM juga memperkuat aspek pemasaran produk gula kelapa. Tim merancang kemasan standing pouch yang mengangkat identitas budaya lokal Kecamatan Cilongok. Kemasan tersebut dirancang agar tampil lebih menarik sekaligus berfungsi sebagai identitas visual produk sehingga mudah dikenali dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasar.
Anggota tim dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Gladi Pawestri Utami, S.Ds., M.Ds., menyampaikan bahwa penerapan identitas lokal pada kemasan dapat menjadi pembeda produk tradisional.
“Gula kelapa memiliki nilai budaya yang kuat. Ketika identitas tersebut ditampilkan dalam kemasan, produk menjadi lebih bernilai dan siap bersaing di pasar modern,” ujarnya.
Program PKM ini juga melibatkan mahasiswa dari Program Studi Teknik Industri dan Desain Komunikasi Visual. Mahasiswa berperan aktif dalam pendampingan teknis penggunaan wadah nira, pelatihan pengemasan modern, serta pembuatan konten publikasi digital untuk mendukung promosi produk mitra.
Sebagai bagian dari penguatan pemasaran, tim PKM Telkom University Purwokerto memberikan pelatihan digital marketing, termasuk pengelolaan toko daring di platform e-commerce dan pembuatan Google Bisnis. Pelatihan ini bertujuan memperluas jangkauan pemasaran agar produk gula kelapa lebih mudah diakses oleh konsumen.
Ketua Kelompok Tani Gendis Asri, Sikko Ferianto, menilai bahwa program PKM ini memberikan manfaat nyata bagi para penderes.
“Program ini membantu kami memahami cara menjaga kualitas nira, memperbaiki kemasan produk, serta memasarkan gula kelapa secara digital,” ungkapnya.
Melalui program PKM ini, Telkom University Purwokerto berharap dapat meningkatkan pendapatan petani, memperluas pasar, serta memperkuat posisi gula kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan Banyumas. Penerapan standar produksi dan penguatan branding diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan kelompok tani di Desa Pernasidi.
Writer : Vania | Editor : Ella