Telkom University Purwokerto Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Digitalisasi dan Teknologi Produksi

Universitas Telkom Purwokerto melalui tim dosen dan mahasiswa terus berkomitmen mendukung pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas), tim yang terdiri dari Ade Yanyan Ramdhani, Lina Fatimah Lishobrina, Affriza Brilyan Relo Pambudi Agus Putra, dan Hindun Alfni Al Haya berhasil melaksanakan serangkaian kegiatan strategis untuk memperkuat daya saing UMKM di Cirebon dan Banyumas.

Gapit merupakan makanan khas Cirebon yang memiliki cita rasa unik dan hanya bisa ditemukan di daerah ini. Selama ini, produk gapit masih diproduksi secara tradisional, baik dari sisi pengolahan maupun pengemasan. Hal tersebut menyebabkan jangkauan pasar terbatas, sehingga produk hanya dikenal di wilayah lokal.

Kondisi ini mendorong tim pengabdian Universitas Telkom Purwokerto untuk menghadirkan solusi. Gapit memiliki potensi besar sebagai identitas kuliner Cirebon. Namun, tanpa dukungan teknologi produksi dan strategi digital marketing, penyebarannya akan sulit menjangkau pasar yang lebih luas.

Dalam program ini, tim memberikan pendampingan kepada UMKM Gapit 24 melalui penerapan teknologi produksi modern. Salah satunya adalah penggunaan mesin vacuum sealer nitrogen. Teknologi ini memungkinkan produk gapit yang biasanya dijual dalam jumlah besar, seperti 20 kilogram per bungkus, dikemas ulang dalam ukuran lebih ekonomis, misalnya per ratusan gram. Dengan begitu, produk menjadi lebih terjangkau bagi konsumen dan daya tahan lebih awet berkat nitrogen, serta kualitas tetap terjaga.

Selain itu, tim juga menyerahkan mesin mixer adonan untuk membantu proses produksi yang sebelumnya masih dilakukan manual. Dengan dukungan teknologi ini, kapasitas produksi meningkat dan konsistensi rasa lebih terjamin.

Tidak hanya dari sisi produksi, strategi pemasaran digital juga dikembangkan. Tim membantu mitra dalam pembuatan identitas visual, pengelolaan media sosial, hingga pembuatan website. Langkah ini diharapkan memperkuat branding, memperluas pasar, dan menjadikan gapit dikenal tidak hanya di Cirebon, tetapi juga di berbagai kota lain.

Program pengabdian juga dilaksanakan di Banyumas dengan fokus pada literasi digital bagi pelaku UMKM. Pada 23 Juli 2025, tim mengadakan pelatihan digital marketing yang membekali peserta dengan strategi pemasaran melalui media sosial, marketplace, hingga branding digital.

Untuk mendukung peningkatan produksi, tim menyerahkan sejumlah teknologi. Pada 12 Agustus 2025 diserahkan mesin press nitrogen, disusul dengan mesin mixer adonan dan mesin blender topping pada 5 September 2025. Teknologi ini terbukti mampu mempercepat proses produksi, meningkatkan higienitas, serta menjaga kualitas produk. Kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi UMKM, tetapi juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama poin Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Di sisi lain, keterlibatan mahasiswa dalam program ini juga menjadi implementasi nyata kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mereka memperoleh pengalaman langsung dalam mendampingi UMKM, sekaligus mengasah keterampilan praktis dan kepedulian sosial. Melalui sinergi antara teknologi tepat guna dan strategi branding digital, Telkom University Purwokerto berharap UMKM lokal dapat naik kelas dan memperluas jangkauan pasarnya. Produk seperti gapit khas Cirebon diharapkan mampu menjadi ikon kuliner daerah yang tidak hanya bertahan di pasar tradisional, tetapi juga menembus pasar nasional bahkan internasional.

“Dengan pengemasan yang lebih modern dan strategi pemasaran digital, kami optimistis gapit bisa dikenal lebih luas. Inilah wujud nyata bagaimana teknologi dan kreativitas dapat membantu UMKM berkembang,” tutup Lina Fatimah Lishobrina.


Writer : Vania

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link