SRE Telkom Purwokerto Tanam Mangrove di Pantai Sodong sebagai Wujud Pengabdian kepada Masyarakat

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Society of Renewable Energy (SRE) Telkom University Purwokerto melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat berupa penanaman mangrove di kawasan Konservasi Penyu Naga Raja, Pantai Sodong, tepatnya di aliran Sungai Seling, pada 4 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus memberikan edukasi bagi mahasiswa mengenai pentingnya menjaga dan memperkuat ekosistem pesisir.

Penanaman mangrove dilakukan bersama pegiat lingkungan setempat, Jumawan, salah satu pendiri Konservasi Penyu Naga Raja Cilacap. Ia menekankan bahwa pelibatan mahasiswa dan akademisi sangat penting agar generasi muda memahami langsung proses dan tantangan dalam upaya konservasi.“Kami menggandeng akademisi agar mahasiswa bisa mengetahui perjuangan dalam kegiatan penanaman mangrove,” ujar Jumawan.

Ia menjelaskan bahwa mangrove memiliki fungsi vital bagi ekosistem perairan. Pohon mangrove menjadi habitat bagi ikan, kepiting, dan udang, yang pada akhirnya dapat menunjang mata pencaharian masyarakat sekitar. Selain itu, mangrove berperan penting dalam menjaga kondisi lingkungan pesisir.

“Mangrove sangat penting untuk mencegah abrasi dan gelombang pasang. Mangrove menjadi benteng alami pantai sekaligus membantu menyegarkan udara karena kemampuannya menyerap karbon,” tambahnya.

Pada kegiatan kali ini, sekitar 100 bibit mangrove ditanam bersama mahasiswa SRE Telkom University Purwokerto. Jumawan berharap bibit-bibit tersebut dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat bagi ekosistem Sungai Seling serta lingkungan sekitarnya. Ia juga memberikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa. “Kami mengapresiasi kegiatan dari mahasiswa Telkom University  Purwokerto. Semoga dapat menginspirasi universitas lain dan menjadi langkah awal kepedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.

Sementara itu, Teguh Saputra, Sebagai ketua SRE Telkom University Purwokerto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SRE untuk berkontribusi pada pelestarian ekosistem pesisir melalui penanaman mangrove. Selain aksi konservasi, kegiatan ini juga bertujuan memberikan edukasi kepada mahasiswa mengenai peran mangrove sebagai benteng alami pesisir mulai dari mencegah abrasi.

Teguh menambahkan bahwa keterlibatan langsung mahasiswa di lapangan menjadi bentuk aksi nyata dalam menyelesaikan masalah lingkungan, tidak hanya sebatas teori atau diskusi di kelas.“Kegiatan ini adalah manifestasi dari visi SRE untuk memberdayakan mahasiswa agar tidak hanya belajar teori, tetapi juga beraksi dan memberi kontribusi langsung kepada lingkungan,” jelasnya.

Pada kegiatan ini, Teguh menyampaikan harapannya agar aksi penanaman mangrove dapat berkembang menjadi model pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan. Ia juga menilai adanya peluang untuk mengembangkan ekowisata berbasis mangrove yang dikelola langsung oleh masyarakat setempat, sehingga upaya konservasi tidak hanya memberikan dampak ekologis, tetapi juga manfaat ekonomi bagi warga.

“Harapan kami adalah terciptanya model pemberdayaan masyarakat pesisir yang terintegrasi dengan ekosistem mangrove yang ditanam. Misalnya, pengembangan ekowisata berbasis mangrove yang memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya Teguh.

Writer: Sahar | Editor : Ella

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link