Satu Hari Kembangkan Website, Mahasiswa TUP Bantu Sukseskan Festival Gunung Slamet dengan 50 Ribu Pengunjung

Mahasiswa Telkom University Purwokerto (TUP) turut berkontribusi dalam mensukseskan Festival Gunung Slamet (FGS) 2025 yang berlangsung di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, 4-6 Juli 2025. Kontribusi diberikan melalui pengembangan sistem digital yang mendukung efisiensi pengelolaan acara budaya terbesar di kawasan Gunung Slamet ini.

Revan Kurniawan, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika angkatan 2022, mengembangkan website fgslamet.com sebagai platform digital untuk mendukung festival yang digelar kedelapan kalinya tersebut. Website ini dibangun menggunakan teknologi Nuxt 3 secara fullstack, mulai dari desain tampilan hingga sistem backend yang kompleks.

Fitur utama yang dikembangkan adalah sistem absensi online untuk pengunjung festival, memungkinkan pencatatan kehadiran secara digital real-time. Selain itu, tersedia dashboard admin yang memungkinkan panitia memantau dan merekap data pengunjung secara langsung.

“Bagian yang tampil untuk pengunjung dibuat sesederhana mungkin, disesuaikan dengan permintaan penyelenggara dan mempertimbangkan waktu pengerjaan yang terbatas,” jelas Revan mengenai konsep pengembangan sistemnya.

Menariknya, seluruh sistem berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar satu hari dengan pengerjaan intensif. Dukungan TUP berupa fasilitas transportasi ke lokasi festival memungkinkan pengumpulan data dan informasi langsung dari lapangan untuk bahan pengembangan sistem.

“Saya merasa senang bisa memberikan kontribusi nyata melalui bidang yang saya geluti, yaitu teknologi,” ungkap Revan.

Festival Gunung Slamet 2025 bertema “The Royal Journey” dan masuk dalam Karisma Event Nasional (KEK) menargetkan 50 ribu pengunjung, naik dari 43 ribu pengunjung tahun sebelumnya. Rangkaian acara meliputi pengajian Munajat Serang, upacara adat pengambilan air di Tuk Sikopyah yang melibatkan 148 masyarakat mengenakan busana adat Jawa, konser musik dengan artis Ghea Indrawari, serta festival perang air menggantikan tradisi perang tomat. Pada tahun ini, tomat dibagikan kepada masyarakat demi menjaga ketahanan pangan dan nilai kebermanfaatan hasil pertanian.

Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menyatakan festival ini memberikan multiplayer effect, terutama meningkatkan perekonomian pelaku UMKM seperti petani stroberi dan kopi di sekitar kawasan.

“Harapannya, sistem seperti ini bisa terus dikembangkan dan dimanfaatkan untuk acara-acara berikutnya, sehingga proses administrasi dan pelacakan data bisa lebih efisien. Semoga kontribusi ini bisa jadi inspirasi juga buat mahasiswa lain bahwa kita bisa mulai dari hal kecil tapi berdampak,” tambah Revan.

Website yang dikembangkan masih terbuka untuk pengembangan lebih lanjut dengan penambahan fitur seperti dokumentasi galeri, peta interaktif, atau sistem reservasi sesuai kebutuhan acara mendatang.

Kolaborasi ini menunjukkan peran strategis perguruan tinggi dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif daerah, sekaligus memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berkontribusi dalam digitalisasi sektor budaya dan pariwisata lokal.

Writer : Syifa | Editor : Linda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *