Pameran poster bertaraf international Post Human diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh Fakultas Rekayasa Industri dan Desain (FRID), prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Pameran ini merupakan jawaban dari representasi kehidupan pasca pandemi yang telah membawa berbagai macam perubahan. Perubahan yang paling besar ialah hubungan manusia dengan teknologi, bila sebelumnya kita memandang teknologi sebagai perantara seluruh aktivitas manusia, kini pandemi telah memaksa kita untuk melihat teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari seluruh aktivitas manusia. Mulai dari komunikasi yang makin dalam dalam perangkat layar-layar gadget hingga berpergian dengan perangkat virtual. Secara definisi Post human adalah konsep dari bidang fiksi ilmiah, yang menterjemahkan masa depan (futurology) yang menggabungkan entitas manusia dengan teknologi ciptaannya. Dalam catatan kuratorial pameran yang ditulis oleh Arsita Pinandita M.Sn. selaku kaprodi DKV ITTP menjelaskan bahwa secara sederhana Post human adalah suatu kondisi dimana manusia dan teknologi cerdas semakin terjalin. Post human yang terjadi saat ini telah mengalami transisi besar-besaran, dari wujud kita sebagai manusia homo sapiens menjadi partikel-partikel data dengan wujud non-organik. Sebut saja ruang metaverse yang luasnya tak dapat kita bayangkan lagi keberadaanya, ini menjadi perubahan radikal atas kemajuan teknologi yang perlu kita hadapi bersama.

Selain menggunakan sistem undangan pameran ini juga membuka sistem open submission dari beberapa bidang dispilin ilmu baik dari seniman, desainer, peneliti dan akademisi dari beberapa negara guna memvisualkan dan mempresentasikan ide gagasan mereka terkait tema post human hari ini. Dari ratusan karya yang masuk, tim seleksi karya hanya memilih 80 karya. Tim seleksi karya terdiri dari dosen DKV ITTP yaitu; Yanuar Ikhsan Pamuji, S.Pd., M.,Sn., Adnan Setyoko, M.Pd., Alfiandi Eka Kusuma, M.Sn., Gilang Ramadhan, M.Ds., Robert Hendra Yudianto, M.Sn. dan RM. Luqman Wahyudi, M.Sn.. Karya undangan dan lolos seleksi tersebar dari 20 negara; Indonesia, USA, China, France, Germany, Iran, Italy, Malaysia, Swiss, Greece, India, South Korea, Singapore, Thailand, Spain, Japan, Ukraine, Rusia, Canada, UK. Beberapa nama-nama seniman, fotografer, desainer yang terlibat dalam pameran ini diantaranya; Dwiky (Indonesia), The Adams (Indonesia), Ican Harem (Indonesia), Joel Abad (SPAIN), Boss Dog (US), Martina Paukova (Germany), Projek Sembangsembang (Malaysia), Lucas Beaufort (France), Yukata Sato (Japan), Aik Beng Chia (Singapore), Anastacia Sholik (Ukraine), dll.
Pameran berlangsung secara offline dan online. Pameran offline diselenggarakan pada tanggal 7 Februari – 12 Februari di Galeri Satria ITTP. Pameran offline dibuka oleh langsung oleh dekan FRID; M. Fajar Sidiq, S.T, M.T. Sedangkan pameran secara online dibuka oleh Dr. Arfianto Fahmi, S.T., M.T., IPM. (Rektor ITTP) bisa dikunjungi di Virtual Exhibition : https://www.artsteps.com/view/61fa312e154e624cb8e95304

Selain pameran, kegiatan ini juga menyelenggarakan symposium internasional dengan menjalin kerjasama dengan HONF Foundation dan XDKVISIYK. Bila dalam pameran menyampaikan gagasan dalam representasi visual (poster) mengenai post human, sedangkan simposium akan menyampaikan beragam gagasan seputar nilai penciptaan teknologi buatan dengan tema symposium ‘Artificial Being’. Seperti kita ketahui bersama bahwa kemajuan berkelanjutan dalam teknologi informasi, seperti Artificial intelligence (AI), membuka peluang baru dan menarik untuk dikreasikan bersama diantara para pelaku sektor industri. Simposium ini akan memberikan pemahaman bersama bagaimana individu dapat berinteraksi dengan wujud-wujud non manusia (AI) untuk menciptakan nilai co-creation yang didukung AI. Kegiatan symposium ini dilaksanakan secara online (zoom) pada tanggal 2 februari pukul: 15.00 wib. Symposium ini terbuka gratis dengan menggundang beberapa pembicara, yaitu; Rene TA Lyslof, (Professor at University of California Riverside and Faculty Member. Studies Music, Electronic Music, and Media Arts), Jeong-Ok Jeon (Korean curator who is actively engaging in Southeast Asian contemporary art), Venzha Christ (Founder of and current director of HONF Foundation, v.u.f.o.c and ISSS – Indonesia Space Science Society), Gilang Ramadhan (Creative Brandpreneur, Founder Pasar Wiguna,Visual Communication Design lecturer Institut Teknologi Telkom Purwokerto), Obed Bima Wicandra (Lecturer, Street Artist. Visual Communication Design, Petra Christian University and member of XDKVISIYK), dan selaku moderator; Sarah Astiti (Lecturer, Institut Teknologi Telkom Purwokerto).
Lebih jauh lagi, kegiatan pameran dan simposium ialah salah satu cara bersama untuk menumbuhkan sikap optimisme pasca pandemi dalam berinteraksi dengan teknologi. Dari gagasan dan representasi beragam insan kreatif dari beberapa negara diharapkan sebagai medium penghormatan manusia untuk dapat berdampingan dengan teknologi dengan harmonis.