Mahasiswa Telkom University Purwokerto Kembangkan Produk Eco Enzyme Ramah Lingkungan

Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga untuk Produk Kebersihan dan Kesehatan

Purwokerto – Mahasiswa Telkom University Purwokerto (TUP) terus menghadirkan gagasan baru untuk mendukung gerakan kampus hijau. Kali ini, sekelompok mahasiswa S1 Teknik Biomedis berhasil mengembangkan produk turunan eco enzyme dari limbah organik rumah tangga.

Tim yang diketuai Ihsan Maulana bersama tiga rekannya, Irvine Cornelius, Elisa Kusumaningsih, dan Muhammad Nafal Fiqrian, menghasilkan beberapa produk seperti sabun cair, spray anti jamur, spray anti hama, hingga lotion ramah lingkungan. Semua produk tersebut diuji coba di laboratorium TUP sejak Juni hingga September 2025.

“Banyak sampah organik rumah tangga yang akhirnya hanya terbuang. Dari situ kami mencoba mencari solusi sederhana agar bisa dimanfaatkan lagi,” kata Ihsan. Menurutnya, gerakan kampus hijau di TUP perlu lebih digalakkan, sehingga inovasi ini diharapkan dapat menjadi pemicu.

Latar belakang mereka sebagai mahasiswa Teknik Biomedis menjadi nilai tambah. Ilmu yang dipelajari di kelas coba mereka terapkan untuk menghasilkan produk yang bisa langsung digunakan masyarakat. “Tidak sedikit orang meragukan cairan hasil fermentasi sampah punya manfaat. Karena itu kami harus kreatif dalam mengenalkan konsep ini, salah satunya lewat produk nyata,” tambah Ihsan.

Uji coba membuktikan bahwa eco enzyme cukup efektif untuk membersihkan, mengurangi bau tidak sedap, dan mengolah sampah dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat. Produk ini sekaligus menunjukkan bahwa inovasi lingkungan tidak selalu harus rumit atau mahal.

Selain riset, tim juga melakukan edukasi tentang pemanfaatan limbah organik. Mereka mengajak mahasiswa lain dan masyarakat sekitar kampus untuk mengenal manfaat eco enzyme. “Harapannya, orang tidak lagi melihat sampah dapur sebagai masalah, tapi justru sebagai peluang untuk menjaga lingkungan,” jelas Ihsan.

Bagi tim, pengalaman ini bukan hanya soal menghasilkan produk. Proses panjang di laboratorium, diskusi, hingga mencari cara sederhana agar hasil penelitian bisa dipahami banyak orang menjadi bagian penting dari pembelajaran.

“Semoga produk ini bisa mendukung TUP menjadi kampus hijau dan meningkatkan kesadaran civitas akademika untuk lebih peduli pada pengelolaan sampah organik,” tutup Ihsan.

Inovasi mahasiswa ini menjadi contoh bahwa kepedulian lingkungan bisa diwujudkan lewat hal-hal kecil yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dari sampah dapur, lahirlah solusi sederhana yang memberi manfaat luas.

Writer: Muhammad Roekhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link