Mahasiswa Teknik Logistik ITTP Berhasil Memenangkan Dua Kategori di ASEAN University Sports Council

Kabar membanggakan dari mahasiswa Prodi Teknik Logistik IT Telkom Purwokerto yang berhasil memenangkan dua kategori dari 10 kategori lomba di ASEAN University Sports yang diadakan secara online pada periode Agustus-September 2021. Mahasiswa tersebut bergabung pada tim yang bernama Fire Grup yang terdiri dari Kinnarita Siregar, Ridlo Pangestu, Ichsanny Aprilia Sitorus, dan Reza Hardiansyah Teguh.

ASEAN University Sports Council atau disingkat AUSC, didirikan pada tahun 1980 atas dasar pemberian kesempatan kepada mahasiswa-atlet ASEAN untuk berpartisipasi dan berkompetisi pada kompetisi tingkat yang lebih tinggi. AUSC sendiri pertama kali diadakan pada tahun 1981 tepatnya di kota Chiang Mai, Thailand. Kompetisi ini diadakan setiap dua tahun sekali yang diikuti oleh 11 negara yang tergabung dalam ASEAN. Pada tahun ini AUSC telah menyelenggarakan kompetisi yang ke 20. Sayangnya pada tahun ini diadakan secara online, akan tetapi hal itu tidak menutupi semangat para mahasiswa di ASEAN untuk mengikuti kompetisi ini.

Tahun ini AUSC menyediakan 10 kategori lomba atau challenge yang harus dilakukan oleh masing-masing grup. Kategorinya di antara lain Push Yourself Challenge, Skipping Rope Challenge, Speed Bounce Challenge, Star Jump Challenge, Wall Squat Challenge, Burpee Challenge, Climb The Mountain Challenge, Figure of 8 Challenge, Keep It Up Challenge, dan Plank Challenge. Peraturannya sendiri di AUSC tahun ini adalah peserta melakukan dari 10 challenge tersebut sesuai dengan kemampuan peserta atau seberapa bertahannya peserta dalam melakukan challenge ini.

Fire Grup berhasil melaksanakan sembilan tantangan dari 10 tantangan yang diberikan. Dua diantaranya mereka berhasil mendapatkan peringkat 10 besar. Mereka berhasil mendapatkan peringkat pertama di kategori Speed Bounce Challenge dan meraih peringkat keenam di kategori Climb The Mountain Challenge.

Dibalik kemenangan mereka, terdapat usaha keras dan kesabaran dalam mengikuti kompetisi tersebut. Pasalnya, kompetisi ini dilaksanakan secara online dimana semua peserta harus mengunduh video dokumentasi dari tantangan yang telah mereka lakukan. Pada saat proses pengumpulan video mereka sempat mengalami kebingungan yang dikarenakan tidak ada informasi lanjut mengenai pengumpulan video setelah pendaftaran. Kinnarita bercerita bahwa seminggu kemudian setelah mengisi form pendaftaran, ternyata pihak penyelenggara baru mengirimkan link untuk pengumpulan video tersebut.  

“Kita sempat khawatir kalau tidak bisa mengumpulkan videonya setelah mengisi form pendaftaran. Ternyata pihak sananya baru mengirimkan link pengumpulan video satu minggu setelah isi form”, jelasnya.

Selain itu, sehari sebelum pengumpulan video Kinnarita sempat mengalami kecelakaan. Hal itu membuatnya kurang optimal dalam menyelesaikan challenge. Akan tetapi hal itu tidak menutupi semangat mereka untuk terus melanjutkan kompetisi. Tidak disangka mereka memenangkan dua kategori dari 10 kategori yang diadakan.

Menurut Fire Grup sendiri, perlombaan ini tidak hanya mengenai kemenangan akan tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Kinnarita menambahkan bahwa pada saat mengikuti lomba tetap pada keinginan yang ingin kita tuju dan selalu berdoa sebelum mengikuti suatu perlombaan.

“Saat mengikuti perlombaan itu tetap ada pada keinginan yang ingin kita tuju dan selalu berdoa. Karena tuhan akan selalu memberkati kita”, tambahnya.  (TS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *