Mahasiswa inovatif dari program studi D3 Teknik Telekomunikasi, Telkom University Purwokerto kembali menorehkan prestasi gemilang. Agus Setiyawan, salah satu alumni program Innovillage 2024, kini mengemban amanah sebagai Ketua Innovillage Impact Network (IIN). Jaringan alumni ini dibentuk sebagai wadah untuk memastikan inovasi sosial terus berlanjut dan membawa dampak nyata bagi masyarakat. Proses seleksi ini berlangsung pada 4 Oktober 2025, melalui serangkaian tahap wawancara dan asesmen yang ketat. Hingga akhirnya, ia dipercaya dan diamanahi untuk memimpin IIN.
Perjalanan Agus untuk berada pada posisi ini tidaklah instan. Dalam wawancara, ia berbagi cerita bagaimana awal mula keterlibatannya. “Perjalanan ini cukup panjang. Saya memulainya sebagai bagian dari tim inisiator yang dibentuk langsung oleh Telkom University Bandung. Dari sana, saya belajar banyak hal tentang kolaborasi, kepemimpinan, dan keberlanjutan program,” tuturnya. Hingga akhirnya, melalui proses yang penuh pembelajaran, Agus dipercaya dan diamanahi sebagai Ketua Innovillage Impact Network 2024. Semua ini merupakan salah satu buah dari perjalanan luar biasa bersama Innovillage di tahun kelimanya.
“Saya mulai aktif sejak tahap implementasi Innovillage 2024, dan dari situ saya semakin memahami pentingnya keberlanjutan program. Pengalaman tersebut akhirnya mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai ketua agar bisa berkontribusi lebih besar,” jelasnya. Sebagai ketua baru, Agus memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun IIN kedepannya. Visinya adalah menjadikan Innovillage Impact Network sebagai ekosistem kolaboratif generasi muda untuk menciptakan solusi digital yang berdampak, berkelanjutan, dan selaras dengan misi pembangunan sosial.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Agus telah menyiapkan sejumlah misi, antara lainnya adalah dengan membangun ruang interaksi produktif antar alumni, menghadirkan program kolaboratif, mengembangkan kapasitas anggota melalui pelatihan, mentoring, dan networking, memperkuat jejaring melalui koordinasi regional dan subregional, dan memastikan setiap inisiatif selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang inovasi, inklusi sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Langkah awal yang akan diprioritaskan adalah dengan melakukan mapping kepengurusan untuk membentuk struktur organisasi IIN yang solid, sekaligus memperluas jangkauan melalui program komunitas dan pengembangan chapter kampus. Saat ditanya mengenai strategi kepemimpinannya, Agus menyampaikan sebuah filosofi sederhana namun kuat. “Strategi saya sederhana, kerja sama, sama-sama kerja. Artinya, kita bukan mencari sosok superman atau superhero, tapi membangun super team yang solid dan kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama,” tegasnya.
Perjalanan Agus tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Ia menyebutkan nama-nama penting dari tim Innovillage, seperti Kang Ege, Mas Wesli, Ibu Runik, dan seluruh jajaran DCS Telkom University. Selain itu, ia juga mendapat dukungan dari rekan-rekan inisiator lainnya, seperti Kang Firman, Kak Yesica, dan Kak Nisrina. “Mereka semua sangat berperan dalam mengawal dan membersamai perjalanan ini,” ungkapnya.
Inspirasi terbesar Agus datang dari para inovator sosial muda yang terus konsisten menciptakan solusi berdampak bagi masyarakat, serta para mentor dan senior Innovillage yang telah membuktikan bahwa inovasi kecil pun bisa membawa perubahan besar jika dilakukan dengan niat dan keberlanjutan. Agus juga menekankan pentingnya peran kampus dalam mendukung ekosistem ini.
“Kampus memiliki peran yang sangat penting, terutama sebagai pilot project bagi pengembangan IIN Chapter Perguruan Tinggi. Dengan dukungan kampus, ekosistem inovasi sosial di lingkungan mahasiswa bisa tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa IIN adalah wadah bagi alumni Innovillage untuk terus mengembangkan dan memperluas program mereka pasca-Innovillage. Melalui jaringan ini, mereka dapat saling belajar, berkolaborasi, dan memastikan keberlanjutan dampak sosial yang telah mereka mulai.
Sebagai penutup, Agus menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya. “Pesan saya, untuk menjadi hebat tidak perlu menjadi orang lain. Gali potensi terbaik dari dalam diri sendiri dan temukan pola main yang tepat. Ingat, ketika kita keras pada dunia, dunia akan lunak kepada kita. Tapi ketika kita lunak pada dunia, maka dunia akan keras pada kita,” pungkasnya.
Dengan kepemimpinan Agus Setiyawan, IIN diharapkan menjadi wadah yang solid bagi para inovator muda untuk terus berkarya dan membawa perubahan positif bagi Indonesia. IIN akan diluncurkan secara hybrid bersamaan peresmian Innovillage ke-6 pada tahun 2025. Dan menghadirkan berbagai program inovatif yang berorientasi pada keberlanjutan dan kolaborasi lintas daerah.
Writer : Isyfah