Senin, (19/4) kemarin telah berlangsung acara Launching Aplikasi PamPay di desa Kalibagor, dengan dihadiri langsung oleh Kepala Desa, Slamet Riyanto, S.E, Ketua BumDes, Bapak Asep, dan juga Bapak Aji, Pengelola Pamsimas.
Aplikasi PamPay atau Pamsimas Pay merupakan aplikasi pembayaran untuk Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) berbasis mobile. Yang merupakan karya tugas akhir dari mahasiswa S1 Rekayasa Perangkat Lunak, Febry Ardiansyah dan juga Haidar Adi’y Dzaki.


Sesuai dengan namanya, fitur utama dari aplikasi ini untuk pengguna adalah melakukan perhitungan tagihan air warga hanya dengan scan QR code pelanggan, melihat pembayaran yang kurang dari bulan sebelumnya, dan juga akan mendapatkan invoice dalam bentuk digital. Sedangkan untuk sisi admin, fiturnya dapat membantu untuk mengelola data tagihan warga setiap bulannya karena sudah terkoneksi dengan online database.
Targetnya sendiri meliputi petugas Pamsimas dan juga pelanggannya di desa Kalibagor. Dengan adanya aplikasi ini tentunya akan memudahkan proses administrasi pada tiap transaksinya, yang selama ini masih dilakukan secara manual. (Valium)
Para dosen ITTP juga turut hadir dalam launching kemarin, diantaranya Gita Fadila Fitriana, S.Kom., M.Kom selaku Kaprodi RPL dan dosen pembimbing mahasiswa; Dekan Fak. Informatika, Auliya Burhanuddin, S.Si., M.Kom, Rifki Adhitama, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Dekan FIF; Muhammad Fajar Sidiq, S.T., M.T, Dekan Fak. Rekayasa dan Desain; Novian Adi Prasetyo, S.Kom., M.Kom, Aditya Wijayanto, S.Kom., M.Cs, Faisal Dharma Adhinata, S.Kom., M.Cs; serta Nur Ghaniaviyanto Ramadhan, S.Kom., M.Kom.


“Aplikasi yang dikembangkan mahasiswa RPL ini langsung diterapkan ke masyarakat, tentunya ini sangat membawa manfaat untuk masyarakat sekitar. Bukan hanya di desa Kalibagor saja sebenarnya, mahasiswa RPL juga sudah membuat aplikasi untuk kebutuhan di banyak desa maupun instansi,” ungkap Gita Fadila, Kaprodi RPL ITTP.
“Pembelajaran disini tentunya sangat relate dengan kondisi zaman sekarang yang tidak hanya kuliah melainkan langsung bisa punya proyek selama kuliah,” lanjutnya.
Pamsimas sendiri bertugas untuk membantu masyarakat dalam menyediakan air bersih dan juga sanitasi yang layak, dimana ini merupakan program andalan nasional penyediaan air minum di desa – desa.
“Harapan saya sih, semoga aplikasi ini dapat mengatasi masalah – masalah yang ada terhadap aplikasi yang dulu sudah ada, dan kedepannya dapat diimplementasikan di desa – desa lain selain desa Kalibagor,” pesan Febry.
Kerjasama yang diinisiasi oleh Ketua BumDes, Bp Asep, dimana beliau meminta kepada ITTP tentang kebutuhan aplikasi yang dapat diterapkan di desanya. Dari laporan tersebut, prodi RPL kemudian menjadikannya studi kasus yang dapat dikerjakan oleh para mahasiswa akhir, salah satunya adalah PamPay ini. Dari sini terlihat jelas jika mahasiswa ITTP, khususnya dari prodi RPL sudah sangat terlatih untuk terjun langsung mengerjakan proyek – proyek yang berkaitan dengan masyarakat, tentunya ini akan sangat berguna bagi mereka khususnya untuk mengembangkan skill yang dimiliki. (ITW)