Kabar membanggakan datang dari kancah riset internasional. Asyafa Ditra Al Hauna, mahasiswa S1 Teknik Informatika angkatan 2021 Telkom University Purwokerto. Berhasil meraih penghargaan bergengsi Challenge Winner dalam ajang The International Conference on Electrical Engineering, Informatics, Industrial Technology, and Creative Media (CENTIVE) pada 29 November 2025 di Aula Rachmat Effendi, Gedung Rektorat Telkom University Purwokerto.
Asyafa memenangkan kompetisi challenge dengan karya risetnya yang berjudul “Reveals Beyond Motion: A Hybrid Graph-Recurrent Model with Human Fall Foresight”. Proyek ini menawarkan model Artificial Intelligence (AI) canggih di bidang Motion Analysis untuk memprediksi potensi seseorang akan jatuh.
Asyafa menjelaskan bahwa proyeknya berfokus pada masalah pencegahan tingkat keparahan cedera akibat jatuh, khususnya pada kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. “Riset ini mencoba menawarkan sebuah model AI yang memiliki akurasi prediksi lebih akurat dibandingkan penelitian referensi sebelumnya, menggunakan dataset video orang jatuh yang disediakan oleh CENTIVE,” ujar Asyafa.
Model AI yang dikembangkannya ini berpotensi besar untuk diintegrasikan dengan kamera pengawas, memungkinkan early warning system (sistem peringatan dini) yang dapat memprediksi orang yang akan jatuh. “Jika pertolongan pertama cepat dilakukan, otomatis bisa mengurangi tingkat keparahan korban,” ujarnya.
Pemilihan topik Motion Analysis didorong oleh Asyafa yang melihat masih adanya ruang pengembangan pada penelitian sebelumnya dan ketertarikannya pada pemanfaatan AI untuk bidang medis. Proses pengembangan prototipe model AI yang menggunakan pendekatan Hybrid Graph-Recurrent Model ini memakan waktu kurang lebih satu bulan, mulai dari ideasi, penulisan kode program, hingga penulisan jurnal.
“Temuan paling signifikannya adalah model AI yang saya tawarkan memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya yang menggunakan data yang sama,” ungkapnya. Keunggulan performa inilah, ditambah dengan dokumentasi dan penulisan jurnal yang baik yang menjadi kriteria utama para juri menobatkan karyanya sebagai Challenge Winner.
Berkompetisi di konferensi berskala internasional seperti CENTIVE 2025 menjadi pengalaman yang membanggakan sekaligus menantang. Asyafa menyebutkan tantangan terbesar adalah saat mempersiapkan materi dan melakukan presentasi dalam bahasa Inggris di hadapan profesor dan peneliti internasional.
“Sedikit menegangkan, karena mempresentasikan penelitian saya kepada orang yang lebih ahli,” katanya. Selain mendapatkan gelar juara, Asyafa juga mendapatkan manfaat lain, seperti menambah relasi dengan peneliti domestik maupun internasional. Menambah wawasan baru mengenai dunia riset serta dapat melihat inovasi dari berbagai bidang akademis, baik dari Indonesia atau luar negeri.
Menariknya, Asyafa mengungkapkan bahwa dalam penelitiannya ia melakukan kolaborasi eksternal dengan seorang profesor dari Jepang. “Beliau membantu saya untuk mengoreksi penulisan dan penyampaian teori pada jurnal,” ungkapnya.
Sebagai mahasiswa angkatan 2021 yang disibukkan oleh riset intensif, Asyafa menyeimbangkan waktu dengan mengatur skala prioritas dan menjadwalkannya. Ia mengerjakan kewajiban yang mendesak dan penting terlebih dahulu.
Ke depan, proyek Motion Analysis ini tidak akan berhenti. “Rencana saya selanjutnya adalah melanjutkan penelitian ini dengan menawarkan model AI yang lebih mumpuni baik di bidang industri dan akademis. Saya berencana mengembangkannya dan mempublikasikannya saat sudah selesai nanti,” ujarnya.
Pada akhir wawancara, Asyafa menyampaikan pesan penyemangat bagi rekan-rekan mahasiswa lain. “Jangan takut mencoba hal baru. Bangun kepercayaan diri melalui pengalaman. Jangan tunggu hingga kita merasa siap karena kita tidak pernah tahu kapan kita siap.”
Ia juga memberikan apresiasi kepada Program Studi S1 Teknik Informatika Telkom University Purwokerto. “Kontribusi terbesar mereka adalah menyediakan lingkungan belajar yang kondusif serta infrastruktur yang mumpuni untuk melakukan penelitian,” tutup Asyafa.
Prestasi Asyafa Ditra Al Hauna menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Telkom University Purwokerto mampu bersaing dan berinovasi di panggung global, membawa dampak positif melalui teknologi AI.
Writer: Isyiffah | Editor : Ella