Program Studi Desain Produk Telkom University Purwokerto kembali menggelar pameran tahunan Janaloka Exhibition yang kini memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, untuk pertama kalinya pameran ini digelar di luar kampus, tepatnya di Kopidia, Kedungbanteng, Banyumas.
Ketua pelaksana, Muhammad Ahsan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil agar karya mahasiswa tidak hanya dinikmati oleh civitas akademika, melainkan juga masyarakat umum.
“Biasanya Janaloka selalu di kampus, dan yang datang ya orang kampus saja. Kali ini kami coba keluar supaya publik juga tahu tentang Desain Produk dan karya mahasiswa Telkom University Purwokerto,” ujarnya.
Ahsan menambahkan, pemilihan Kopidia dilakukan setelah survei beberapa lokasi. Pertimbangan utama adalah ketersediaan ruang yang luas dan fleksibel untuk menampung berbagai kegiatan.
“Di sini layout-nya enak, ada area outdoor untuk talkshow dan live music, serta fasilitas untuk DJ performance. Jadi sesuai dengan konsep yang kami usung,” jelasnya.
Mengusung tema EVOLVE, Janaloka 2025 menampilkan karya terkurasi dari mahasiswa Desain Produk yang dinilai memiliki kualitas terbaik di kelasnya. Tidak hanya sekadar pameran, acara juga dimeriahkan dengan talkshow menghadirkan praktisi industri kreatif seperti Rahmat Kurniawan dari Bambonesia dan Mirza Sahadat dari Arkakala Eco, serta hiburan musik mulai dari live band hingga penampilan DJ profesional.
Sementara itu, Ketua Program Studi Desain Produk Laurensius Windy O.H., S.Ds., M.Ds. menegaskan bahwa penyelenggaraan di luar kampus menjadi langkah strategis untuk memperluas jejaring.
“Kami ingin masyarakat sadar bahwa di balik produk yang mereka kenal ada desainer yang bekerja. Dengan keluar kampus, kami berharap sinergi dengan praktisi kreatif semakin terbuka, terutama di wilayah Barlingmascakeb,” katanya.
Windy juga berharap, melalui Janaloka, mahasiswa semakin terpacu menghasilkan karya berkualitas, sekaligus membuka peluang kolaborasi dengan pelaku industri kreatif.
“Desain produk masih perlu digaungkan di Jawa Tengah. Pameran ini semoga menjadi jembatan antara akademisi dan praktisi untuk bersama mengembangkan desain yang bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya.
Pengunjung juga memberikan apresiasi positif. Syaloom, salah satu pengunjung, mengaku terkesan dengan suasana pameran yang berbeda.
Janaloka Exhibition 2025 berlangsung selama dua hari, 18–19 September di Kopidia. Selain menikmati karya-karya mahasiswa, pengunjung juga bisa sekaligus bersantai, ngopi, dan menikmati hiburan musik.
“Acaranya keren banget, apalagi bisa dinikmati sambil ngopi. Karyanya unik-unik dan bikin kagum karena ternyata mahasiswa Desain Produk bisa menghasilkan karya yang inovatif. Semoga tahun depan acaranya lebih besar lagi,” katanya.
Writer : Musaddad