Purwokerto, 29 September 2025 – Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, bersama jajaran wakil rektor melakukan kunjungan ke Kawasan Pendidikan Telkom School Purwokerto, meliputi SMP Telkom Purwokerto dan SMK Telkom Purwokerto, pada Senin (29/9).
Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat sinergi serta menggali kebutuhan dukungan yang dapat diberikan Telkom University guna meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan Telkom School Purwokerto.
Kepala Sekolah SMP Telkom Purwokerto, Widyatmoko, S.T., M.MT., MBA, menyampaikan bahwa SMP Telkom Purwokerto harus menjadi wadah sekaligus maha karya Yayasan Pendidikan Telkom yang mencetak generasi emas Indonesia. Generasi tersebut diharapkan tidak hanya terampil dalam teknologi, tetapi juga cakap secara religius serta dibekali dengan kecakapan abad 21.
Dalam kesempatan itu, Widyatmoko juga mengusulkan beberapa dukungan yang diharapkan dari Tel-U, antara lain: Proyek AI, IoT, & Robotik: pendampingan penerapan computer vision untuk proyek IoT serta pengembangan IoT dan robotik bagi karya ilmiah siswa. Referensi Kurikulum: pembukaan Kelas Mini Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Kelas Desain 3D.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Telkom Purwokerto, Tata Sambada, S.T., MBA, berharap adanya program sinergi dengan Telkom University yang meliputi: Penguatan kurikulum melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh dosen. Penguatan pembinaan karakter siswa melalui kolaborasi bersama mahasiswa Tel-U. Kegiatan kebersamaan berkala bagi seluruh pegawai di Kawasan Pendidikan Telkom.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, menekankan pentingnya membangun empati sebagai bekal utama generasi muda di tengah perkembangan teknologi.
“Di era Artificial Intelligence, kita harus menjawab pertanyaan mendasar: apakah manusia masih menjadi manusia? Jawabannya, iya. Karena manusia tetap unggul dalam critical thinking dan creativity thinking. Itulah yang harus kita jaga dengan baik,” ujarnya.
Prof. Suyanto menambahkan, Telkom University mendukung penuh pengembangan kurikulum dan program pendidikan yang selaras dengan perkembangan teknologi, termasuk dengan visi SAFE AI. Menurutnya, penggunaan AI harus dilakukan secara bertahap dengan tetap mengutamakan nilai kemanusiaan.
“Di Telkom University kami juga menanamkan kurikulum writing, reading, storytelling untuk melatih pola pikir kritis dan kreatif, sekaligus membangun empati. Dengan begitu, kita tidak hanya menyiapkan generasi yang cakap teknologi, tetapi juga berkarakter,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Suyanto menyampaikan cita-cita besar Telkom University untuk mencapai 100 ribu student body, dari saat ini yang sudah mencapai lebih dari 49 ribu mahasiswa. Dukungan dan sinergi dengan Telkom School menjadi salah satu langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Writer: Ilhammas Haidar Muhammad | Editor: Adnan