Dosen Universitas Telkom Purwokerto, Aditya Tama Isdiarto, Torehkan Prestasi di Pameran Internasional GLITCH ART BR 2024

Aditya Tama Isdiarto, S.Sn., M.Sn., dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Telkom Purwokerto, kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Karyanya berhasil terpilih dalam pameran bergengsi GLITCH ART BR 2024, sebuah ajang seni digital yang diselenggarakan oleh komunitas internasional yang diinisiasi oleh Prof. Cleber Gazana dari São Paulo State University, Brazil.

GLITCH ART BR 2024 merupakan platform seni eksperimental yang bertujuan menampilkan karya-karya yang mengeksplorasi teknologi analog dan digital secara kritis, artistik, dan inovatif. Pameran ini memberikan ruang bagi seniman dari berbagai negara untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam berbagai medium, mulai dari tulisan, visual, suara, hingga video. Menariknya, acara ini diselenggarakan secara daring guna memberikan fleksibilitas serta aksesibilitas bagi partisipan dan audiens dari berbagai belahan dunia.

“Sama seperti pameran internasional lainnya, seluruh partisipan harus mengikuti Open Call dan mengirimkan karya beserta data pendukungnya. Dari sekian banyak karya yang masuk, hanya yang memenuhi kriteria yang akan dipilih oleh kurator,” ujar Aditya.

Dalam pameran ini, Aditya mengirimkan beberapa karyanya dalam kategori Image/Visual, Sound, dan Video. Setelah melalui proses kurasi yang ketat oleh kurator profesional, dua karyanya yang masuk dalam kategori Image/Visual dan Sound berhasil lolos dan dipamerkan secara resmi.

Ia menjelaskan bahwa proses seleksi dalam pameran ini serupa dengan agenda pameran internasional lainnya, di mana seluruh partisipan harus melalui tahapan Open Call, mengirimkan karya beserta deskripsi dan data pendukung, sebelum akhirnya diseleksi oleh kurator.

Prestasi ini bukan yang pertama bagi Aditya. Sebelumnya, ia telah berpartisipasi dalam berbagai pameran internasional, seperti pameran di Seoul, Korea Selatan, yang berfokus pada Augmented Reality, serta ajang Nandur Srawung #9 yang melibatkannya dalam kolaborasi dengan Seniman Kolektif Krack!.

Selain itu, karyanya juga pernah dipamerkan dalam pameran internasional Post Human 2, 3, dan 4 dalam kategori Image/Visual (Poster), serta di ajang Re-Karya 1, 2, dan 3 untuk kategori Video (Video Loop).

Bagi Aditya, pencapaian ini merupakan bagian dari perjalanan riset mandiri yang ia jalani dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan. Ia menekankan bahwa penelitian dalam bidang seni tidak harus selalu berbentuk tulisan akademik, tetapi juga bisa dalam bentuk karya visual dan audio yang memiliki nilai ilmiah serta layak dipublikasikan.

Menurutnya, di luar negeri, karya seni berbasis riset memiliki posisi yang setara dengan tulisan akademik dan dapat diterbitkan dalam publikasi ilmiah yang diakui. Ia berharap bahwa hal ini bisa menjadi kesadaran bersama, terutama di Indonesia, bahwa media publikasi saat ini sangat fleksibel dan bisa mengakomodasi berbagai bentuk eksplorasi ilmiah, termasuk seni.

Bagi yang ingin melihat karya dan publikasi lengkap dari GLITCH ART BR 2024, dapat mengakses tautan berikut:

Writer : Sri Rejeki | Editor : Nabilah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *