Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, Telkom University hadir menjadi pendamping SMAN 1 Kemangkon dalam acara IN HOUSE TRAINING: Peningkatan Kompetensi Guru Pada Pembelajaran Deep Learning Melalui AI pada 22 Oktober 2025.
Kegiatan ini bukan hanya sekedar kolaborasi saja, melainkan langkah awal dalam transformasi pendidikan di era digital. Hari Widi Utomo (Hari), dosen Telkom University Purwokerto hadir sebagai pembicara sekaligus pelatih dalam kegiatan ini yang dilaksanakan langsung di SMAN 1 Kemangkon.
Acara ini dimulai dengan pemaparan Hari mengenai pentingnya AI dalam pembelajaran di era yang serba teknologi ini. Hari menyampaikan bahwa dengan AI, tenaga pendidik dapat menciptakan ruang belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Bukan menggantikan melainkan mendukung, Hari menjelaskan bahwa AI merupakan alat pendukung pembelajaran. “AI bukan untuk menggantikan peran guru, tetapi memperkuatnya” jelas Hari (24/10/2025).
Tidak hanya dosen, mahasiswa Telkom University juga terlibat aktif dalam kegiatan ini. Mereka adalah ttaqi Tafuzi, Laksmi Dwi Oktavia, Faridz Akmal Rifai, Akbar Taruna Wicaksana, dan Danendra Rafi Ardiansyah yang turut serta mengenalkan AI kepada para guru SMAN 1 Kemangkon.
Antusias para tenaga pendidik menjadi jawaban bahwa pembelajaran tidak berhenti ketika masa sekolah selesai. Danendra Rafi Ardiansyah (Rafi) mengatakan bahwa, “Guru-gurunya sangat antusias saat sesi demo AI baik oleh Pak Hari maupun kami” tuturnya.
Rafi mengatakan selain aktif bertanya para guru juga aktif mencatat langkah-langkah penggunaan AI, “Guru-gurunya antusias bahkan mulai dari pembuatan akun, itu setiap langkahnya benar-benar dicatat” ujarnya.
Sayangnya, AI di bidang pendidikan saat ini masih terbatas dan tidak mencakup semua mata pelajaran pada tingkat SMA/SMK. Sebagai contoh bahasa jawa, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Rafi dan tim mahasiswa lainnya, belum ada AI yang spesifik untuk mengatasi masalah tersebut. “Waktu itu, ada guru yang bertanya mengenai AI yang bisa menerjemahkan bahasa jawa sayangnya saat ini belum ada” jelas Rafi.
Walaupun demikian, bukan berarti AI tidak dapat digunakan dalam dunia pendidikan. Pembelajaran interaktif antara guru dan mahasiswa dapat dicapai melalui pemanfaatan AI dalam membuat kuis. Sesi tersebut dijelaskan oleh Hari dalam workshop ini.
Hari berharap dengan adanya workshop ini, proses pembelajaran bisa lebih berwarna melalui guru-gurunya yang bisa memanfaatkan teknologi. “Semoga sesi ini bisa membantu para guru dalam membuat sesi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan AI” jelas Hari menutup sesi tanya jawab.
Writer: Maria | Editor : Ella