Program Smart Village Internet Tingkatkan Kapasitas Pemuda RW 2 dalam Pengelolaan dan Instalasi Jaringan Fiber Optik

Program Smart Village Internet: Penerapan Fiber Optik untuk Akses Digital Aman dan Inklusif kembali menggelar rangkaian pelatihan sebagai bagian dari upaya modernisasi jaringan internet di RW 2 Sumampir. Program ini berlangsung melalui Hibah Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek, dengan fokus meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mewujudkan layanan internet yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.

Tim dosen dari Telkom Purwokerto memimpin penyelenggaraan pelatihan ini, yakni Jafaruddin Gusti Amri Ginting, S.T., M.T. sebagai ketua pelaksana, Dadiek Pranindito, S.T., M.Eng. di bidang jaringan dan fiber optik, serta Yosita Dwiani Suryaningtiyas, S.E., M.M. di bidang manajemen dan literasi digital. Kolaborasi multidisiplin dari ketiganya memungkinkan peserta mendapatkan pemahaman menyeluruh terkait manajemen layanan internet hingga proses teknis instalasi jaringan.

Pelatihan pertama pada 5 November 2025 membekali peserta mengenai sistem pengelolaan RT/RW Net yang rapi dan profesional sebagai dasar sebelum jaringan fiber optik diterapkan. Peserta mempelajari pencatatan administrasi iuran, dokumentasi pelanggan, penyimpanan data berbasis cloud, serta prosedur penanganan gangguan layanan. Langkah ini menjadi pijakan penting agar pengelolaan jaringan tidak hanya bergantung pada sisi teknis, tetapi juga tertata secara administratif.

Ketua pelaksana, Jafaruddin Gusti Amri Ginting, menegaskan bahwa penguatan manajemen merupakan kunci terciptanya layanan internet yang berkelanjutan.

“RT/RW Net yang dikelola dengan baik akan menciptakan layanan yang stabil dan berkelanjutan. Pelatihan ini memastikan pemuda siap menjadi pengelola jaringan yang bertanggung jawab,” ujarnya. Pandangan tersebut kemudian menjadi landasan untuk memasuki pelatihan tahap berikutnya yang berfokus pada aspek teknis.

Pelatihan kedua pada 12 November 2025 beralih ke praktik instalasi perangkat jaringan. Peserta mempelajari komponen jaringan seperti OLT, splitter balance, splitter rasio, kabel dropcore, hingga teknik terminasi dasar fiber optik. Selain praktik langsung, peserta menjalankan simulasi redaman menggunakan OptiSystem untuk memahami distribusi sinyal dan batasan jarak pemasangan, sehingga mereka dapat mengidentifikasi potensi gangguan sejak dini.

Pada bagian konfigurasi jaringan, Dadiek Pranindito memberikan pelatihan langsung mengenai pengaturan IP, sistem routing, dan manajemen bandwidth pada router Mikrotik sebagai bekal operasional jaringan RT/RW Net berbasis fiber optik. Sementara itu, Yosita Dwiani Suryaningtiyas memperkuat kemampuan peserta dalam pengelolaan pelanggan melalui pencatatan digital serta standar layanan konsumen. Kedua aspek tersebut saling melengkapi agar peserta siap mengelola jaringan dari sisi teknis maupun pelayanan.

Dukungan masyarakat turut memperkuat pelaksanaan program ini. Masjid Rukhullah yang mengandalkan internet untuk live streaming kajian mingguan serta sejumlah pelaku UMKM seperti penjual nasi kuning dan mie goreng yang menerima pesanan melalui media digital merasakan manfaat pelatihan secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa kesiapan pemuda dalam mengelola jaringan akan berdampak pada banyak sektor.

 Ketua RW 2 Sumampir, Ahmad Yuniarto, menyampaikan apresiasinya terhadap pelatihan ini.

“Selama ini jaringan sering rusak akibat petir. Dengan pelatihan ini, pemuda kami siap mendukung pembangunan jaringan fiber optik yang lebih aman dan stabil,” ucapnya. Testimoni tersebut menjadi dorongan moral sekaligus bukti bahwa keterlibatan warga merupakan bagian penting dalam keberlanjutan program.

Dengan terselesaikannya seluruh rangkaian pelatihan, program Smart Village Internet memasuki tahap persiapan pembangunan fisik jaringan fiber optik di RW 2 Sumampir. Tahap selanjutnya akan berfokus pada proses instalasi lapangan dan pendampingan operasional hingga layanan fiber optik dapat digunakan secara luas oleh masyarakat. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas akses internet, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan teknologi digital yang lebih inklusif dan produktif bagi warga.

Writer : Vania | Editor : Ella

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link