Mahasiswa kembali menunjukkan kreativitas dan kepeduliannya terhadap isu sosial. Kali ini datang dari tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Telkom University Purwokerto yang berhasil menciptakan Petaloka, tas cerdas pencegah skoliosis yang dilengkapi GPS dan panic button untuk mendukung kesehatan postur serta keamanan anak di era digital.
Ketua tim, Risma Merlinda , menjelaskan bahwa ide Petaloka berawal dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya postur tubuh anak yang sehat serta meningkatnya kekhawatiran orang tua terhadap keamanan anak di luar rumah.“ Kebiasaan anak-anak membawa tas di satu sisi bahu, sehingga postur tubuh mereka tidak seimbang, dapat memicu risiko awal terjadinya skoliosis, dan di sisi lain kasus kehilangan anak juga meningkat. Melalui Petaloka, kami ingin menghadirkan solusi inovatif berupa tas pintar dengan back posture corrector, GPS, dan panic button,” jelas Risma.
Dalam perjalanannya, tim menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam mencari mitra konveksi yang mampu memenuhi standar ergonomis dan kualitas jahitan produk. Melalui serangkaian survei dan komunikasi intensif, akhirnya mereka berhasil menemukan mitra yang tepat dan menyelesaikan produk sesuai harapan. Dukungan besar juga datang dari dosen pembimbing, Halim Qista Karima, S.T., M.Sc., serta pihak kampus yang turut memberikan pendanaan dan fasilitas selama proses berlangsung. “Kampus juga memberikan fasilitas pendanaan dan tempat pelaksanaan kegiatan, sehingga proses PKM-K Petaloka dapat berjalan efektif dan terarah,” tambah Risma.
Petaloka hadir dalam dua varian, yaitu Tas Pencegah Skoliosis dan Tas Pencegah Skoliosis + GPS & Panic Button, yang dirancang agar nyaman digunakan anak-anak sekaligus membantu menjaga postur tubuh mereka. Produk ini telah mendapat respons positif dari masyarakat, terutama para orang tua yang peduli terhadap kesehatan dan keamanan anak.
Tim yang beranggotakan empat mahasiswa dan satu dosen pembimbing tersebut berharap inovasi Petaloka dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, khususnya bagi para orang tua dan anak-anak sekolah di Indonesia. Selain menjadi solusi kesehatan dan keamanan anak, tim juga menargetkan perolehan medali emas pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menghadirkan inovasi yang berdampak.
“Kami ingin Petaloka tidak hanya menjadi proyek PKM, tetapi juga solusi nyata bagi keluarga Indonesia,” tutup Risma penuh semangat. Dengan semangat inovasi dan kepedulian sosial, Petaloka menjadi bukti nyata bahwa kreativitas mahasiswa dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat, sekaligus memperkuat peran kampus dalam melahirkan generasi muda yang inovatif dan solutif.
Writer : Sahar | Editor : Ella