Telkom University Purwokerto kembali menyelenggarakan kuliah umum inspiratif bertema “From Edge to Intelligences: Exploring the Power of Edge AI in the Modern World.” Acara ini menghadirkan Dr. Nur Achmad Sulistyo Putro, S.Si., M.Cs., Ph.D, dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pembicara utama. Kegiatan berlangsung di Aula Rahmat Effendi, Gedung Direktorat Lantai 5, mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.
Kuliah umum ini diikuti oleh mahasiswa dari tiga program studi, yakni S1 Teknik Telekomunikasi, S1 Teknik Biomedis, dan S1 Teknik Elektro. Suasana aula tampak antusias ketika acara dibuka oleh Agung Wicaksono, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Telekomunikasi. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya mahasiswa untuk menyimak materi dengan baik dan menggali sebanyak mungkin pengetahuan dari narasumber.
Dalam pemaparannya, Dr. Nur Achmad menjelaskan bahwa Edge AI (Artificial Intelligence berbasis Edge) merupakan sistem kecerdasan buatan yang dapat memproses data dan mengambil keputusan secara mandiri di perangkat lokal, tanpa harus sepenuhnya bergantung pada cloud. Pendekatan ini dianggap penting karena mampu mengatasi masalah latency dan privasi yang sering muncul pada AI tradisional.
Edge AI memindahkan sebagian besar komputasi dari pusat data ke perangkat di lapangan, seperti sensor, kamera, atau ponsel pintar. “Dengan teknologi ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat, efisien, dan aman,” jelasnya. Menurutnya, keuntungan utama Edge AI terletak pada respon cepat, efisiensi bandwidth, serta peningkatan privasi pengguna.
Namun, Dr. Nur juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi, seperti keterbatasan daya, memori, dan kapasitas komputasi pada perangkat kecil. Karena itu, diperlukan strategi optimasi agar Edge AI dapat berjalan secara efisien di berbagai platform.
Untuk mengatasi keterbatasan perangkat, Dr. Nur memaparkan beberapa pendekatan efisiensi model, di antaranya:
- Pruning, yaitu menghapus bobot yang kurang penting dalam jaringan AI agar model menjadi lebih ringan.
- Quantization, mengurangi presisi perhitungan dari FP32 ke INT8 tanpa mengorbankan performa secara signifikan.
- Filter Reduction, menurunkan jumlah filter pada model CNN (Convolutional Neural Network) untuk mempercepat komputasi.
- Knowledge Distillation (KD), yakni melatih model kecil (student) agar dapat meniru kemampuan model besar (teacher).
Dengan pendekatan ini, model AI dapat dijalankan di perangkat dengan daya rendah tanpa kehilangan akurasi yang berarti. Dr. Nur juga menekankan bahwa Edge AI membuka peluang besar dalam pengembangan teknologi masa depan. Konsep ini dapat diterapkan pada berbagai bidang, seperti gesture recognition, kontrol robot, dan wearable AI yang kini semakin populer.
“Riset efisiensi model membuka pintu inovasi di berbagai bidang CPS (Cyber Physical System). Kombinasi antara hardware cerdas dan model ringan menjadi kunci untuk sistem masa depan,” ujarnya.
Beliau juga menggambarkan arah pengembangan ke depan, seperti integrasi sensor multimodal (IMU, kamera, e-nose), serta model adaptif yang dapat belajar langsung di perangkat (on-device learning). Selain itu, konektivitas antar sistem akan berperan penting dalam membangun ekosistem cerdas yang terdistribusi.
Kuliah umum ini tidak hanya memperkenalkan konsep Edge AI, tetapi juga menumbuhkan semangat inovasi di kalangan mahasiswa Telkom University Purwokerto. Melalui sesi tanya jawab yang interaktif, peserta aktif berdiskusi mengenai penerapan Edge AI dalam bidang masing-masing, seperti kesehatan, otomasi industri, dan sistem komunikasi cerdas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan tidak hanya bergantung pada perangkat besar dan cloud, tetapi juga pada kemampuan perangkat kecil yang cerdas dan efisien.
Selain itu, kuliah umum ini juga menjadi harapan untuk memperkuat dan melanjutkan kerja sama antara Telkom University Purwokerto dan Universitas Gadjah Mada (UGM), khususnya dalam bidang riset dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan berbagai inovasi baru yang bermanfaat bagi dunia pendidikan dan industri
Writer : Vania | Editor : Ella