Aerator Tenaga Surya Telkom University Purwokerto Tingkatkan Produktivitas Petani Ikan Banyumas

Tim dosen Universitas Telkom Kampus Purwokerto menghadirkan inovasi baru untuk membantu para petani ikan di Banyumas. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdikdiksaintek, mereka mengembangkan sistem aerator berbasis energi surya yang terbukti meningkatkan kualitas air kolam sekaligus produktivitas budidaya ikan.

Program ini dipimpin oleh Prasetyo Yuliantoro, S.T., M.T., dengan Pokdakan Mina Jaya Purwokerto sebagai mitra utama. Kegiatan dimulai sejak akhir Juli 2025 dan berlanjut dengan pemasangan perangkat aerasi pada pertengahan Agustus 2025 di Kelurahan Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Sebelum program berjalan, para petani menghadapi kendala serius. Kolam tanah mereka tidak memiliki sistem aerasi sehingga kadar oksigen terlarut rendah dan sering membuat ikan mati. Selain itu, pencatatan usaha masih dilakukan secara manual sehingga menyulitkan analisis produktivitas dan efisiensi pakan.

Melalui program ini, tim dosen menawarkan dua solusi. Pertama, pemasangan aerator tenaga surya yang terintegrasi dengan motor kincir air dan dapat bekerja otomatis menyesuaikan kadar oksigen dalam air. Kedua, pelatihan manajemen pembukuan agar petani mampu mencatat serta menganalisis data usaha dengan lebih akurat dan berkelanjutan.

Menurut Prasetyo Yuliantoro, energi surya dipilih karena murah, ramah lingkungan, dan tidak memerlukan biaya operasional tinggi. Cuaca di Banyumas yang mendukung juga memperkuat alasan penggunaan teknologi ini. “Melalui kegiatan ini, kami mencarikan solusi nyata agar keluhan para petani, yaitu banyaknya ikan yang mati, dapat teratasi menggunakan aerator yang ditenagai surya cell,” ujarnya.

Meski sempat terkendala teknis karena dinamo DC mudah panas sehingga kehilangan torsi, tim berhasil mengatasinya dengan menambahkan ventilasi pada alat. Hasilnya, performa aerator tetap stabil dan dapat bekerja optimal di kolam tanah.

Dampak positif mulai terasa. Jika sebelumnya petani hanya berani menebar 2.000 ekor bibit ikan, kini jumlahnya meningkat menjadi 3.000 ekor. Peningkatan kapasitas ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi tepat guna dapat mendukung produktivitas sekaligus ketahanan pangan lokal.

Khamdani, perwakilan Pokdakan Mina Jaya, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan ini. “Alhamdulillah, bantuan dari kampus dan kementerian sangat bermanfaat bagi peternak ikan di Pokdakan Mina Jaya. Kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan berharap program ini bisa berlanjut,” ujarnya.

Melalui program ini, Universitas Telkom Purwokerto menunjukkan bagaimana sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat mampu menghadirkan inovasi yang memberi dampak langsung. Aerator tenaga surya tidak hanya membantu petani meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjadi solusi berkelanjutan bagi wilayah yang belum terjangkau listrik PLN.

Writer : Vania | Editor : Ella

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link