Melalui Proses Sederhana, Mahasiswa Telkom University Buktikan Bisa Raih Juara Harapan & Most Inspiring

Pasangan duo mahasiswa Telkom University Purwokerto , Bagus Satria Nurpriyanto dan Rheynaldi Wijaya berhasil meraih Juara Harapan & The Most Inspiring pada Pekan Esai Nasional Akademik (PENA) yang dilaksanakan pada 10 April – 12 Mei 2025. 

Lewat Esai yang berjudul HERO : Inovasi Pemanfaatan Daun Pepaya dalam Hidrogel Sebagai Anti Patah Tulang Penderita Osteoporosis dalam Optimasi Peran Pemuda di Era Digital, pasangan duo Telkom University Purwokerto ini buktikan bisa bersaing dengan 21 tim finalis lainnya. 

Menjadi satu-satunya tim yang terdiri dari dua orang, Bagus Satria Nurpriyanto (Bagus) dan Rheynaldi Wijaya (Rhey) ternyata hadapi tantangan saat proses persiapan lomba. “Kalau salah satu lagi sibuk atau ada halangan, otomatis yang satunya harus siap back-up dan ngurusin dulu sementara” ujar Rhey (24/08/2025).

Namun, Rhey juga menegaskan bahwa dua orang dalam satu tim justru membuat proses koordinasi mereka jauh lebih efektif dan efisien, “Enaknya, kalau mau diskusi atau ngobrol ga perlu ribet koordinasi dengan banyak orang, jadi lebih cepat ambil keputusan” jelas Rhey singkat.

Memiliki sub tema yang berkaitan dengan kesehatan dan program studi Teknik Biomedis, lomba ini sukses menarik perhatian banyak peserta termasuk Bagus. “Alasan saya mengikuti lomba ini karena untuk mengisi waktu luang saya dan mencoba untuk menuangkan ide yang saya miliki di bidang kesehatan terutama dalam bidang teknik biomedis” tutur Bagus menjelaskan. 

Berangkat dari isu yang dialami oleh para penderita osteoporosis, Bagus mengungkapkan bahwa mereka tergerak memberi solusi baru dengan memanfaatkan ekstrak daun pepaya. “Solusi yang kami tawarkan memanfaatkan daun pepaya untuk diekstrak menjadi suatu material berupa hidroksiapatit.” terang Bagus. 

Lebih lanjut lagi Bagus menjelaskan bahwa, “Hasil ekstrak hidroksiapatit tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai material tepat guna sebagai hidrogel yang digunakan secara injeksi bagi penderita Osteoporosis” tambah Bagus (25/08/2025).

Sangat disayangkan, Bagus dan Rhey tidak mengetahui lomba ini dari jauh-jauh hari.

Akan tetapi, walaupun mendaftar pada gelombang ke-2, Bagus dan Rhey tetap mempersiapkan lomba dengan serius dan tidak asal submit. Ada persiapan yang panjang dan berlapis agar bisa tampil maksimal. Persiapan yang dilakukan pun tidak hanya bersifat teknis saja, tetapi juga mencakup mental, serta kekompakan tim. 

Di awal, Bagus dan Rhey harus menyamakan visi terlebih dahulu agar tidak goyah di tengah jalan. Landasan ini dibangun sebaik mungkin agar dapat dijalani dengan enjoy, tanpa ada tekanan. “Buat aku pribadi, bagian paling penting dari persiapan itu justru menjaga ritme dan semangat tim. Persiapan panjang itu bakal terasa berat kalau dijalani sendirian, tapi karena ada teman yang saling ngingetin dan support, jadi bisa lebih enjoy” ungkap Rhey (24/08/2025).

Selama mempersiapkan lomba ternyata pasangan duo ini sedang dalam program exchange atau pertukaran pelajar di Padua Italy, melalui program IISMA. 

Tak disangka-sangka pasangan duo ini tetap bisa all out di tengah-tengah kesibukan mereka yang sedang melaksanakan pertukaran pelajar. Rhey menyebutkan bahwa persiapan tersebut tidak lepas dari dukungan satu sama lain “waktu salah satu lagi full sama deadline kuliah atau kegiatan, yang satunya harus siap ambil alih dulu. Jadi sistemnya kayak estafet. Jadi kalau satu pegang tongkat, yang lain siap lari, nggak boleh ada yang jatuh di tengah jalan.”

Seperti kata pepatah “Usaha tidak akan menghianati hasil”, Bagus dan Rhey akhirnya berhasil mendapatkan Juara Harapan & The Most Inspiring yang sangat membanggakan. “Kalau ditarik garis besar, hal yang paling berkesan adalah bagaimana kami bisa menyeimbangkan antara kesibukan pribadi, pengalaman exchange, dan tanggung jawab lomba. Itu bikin pengalaman ini nggak cuma soal kompetisi, tapi juga tentang cerita yang nantinya pasti bakal kami inget lama banget.” tutur Rhey. Selain itu, Bagus juga menambahkan bahwa, “ Lomba ini dapat menjadi batu loncatan untuk lomba-lomba berikutnya.” jelas Bagus mengakhiri sesi tanya-jawab.

Writer : Maria

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Secret Link