Telkom University Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan potensi lokal melalui program Pengabdian Masyarakat (Pengmas). Kali ini, dosen dan mahasiswa dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain Produk (Despro) menggandeng UMKM Master Lampu Hias Bambu sebagai mitra dalam mewujudkan inovasi desain berkelanjutan.
UMKM yang berlokasi di Kelurahan Teluk, Kabupaten Banyumas ini telah aktif memproduksi berbagai kerajinan bambu dan rotan sejak tahun 2018. Dipilihnya UMKM ini bukan tanpa alasan. Menurut ketua tim pengabdian, Bapak Robert Hendra Yudianto, S.Sn., M.Sn., UMKM Master Hias Bambu memiliki semangat inovasi tinggi dan komitmen terhadap penggunaan material ramah lingkungan.
“Namun di sisi lain, mereka juga menghadapi tantangan teknis dalam proses produksi dan desain. Di sinilah kami melihat potensi besar untuk mendorong perkembangan mereka lewat pendekatan teknologi tepat guna, khususnya melalui penerapan teknologi bending,” ujar Pak Robert.
Kegiatan pengabdian diawali dengan observasi dan analisis langsung di lokasi produksi. Bersama dua dosen lainnya, Ibu Dr. Pricilla Tamara Irawan, S.T., M.T. dan Ibu Emmareta Fauziah, S.Ds., M.Ds., tim melakukan pengamatan terhadap seluruh proses produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, pemotongan, pengeringan, perakitan, hingga tahap finishing.
Selama proses ini, tim menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah proses produksi yang masih dilakukan secara manual tanpa bantuan alat yang presisi dan ergonomis. “Selain itu, keterbatasan keterampilan dalam desain dan teknik baru menjadi hambatan tersendiri. Tapi justru dari tantangan-tantangan inilah kami menemukan solusi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mitra,” terang Pak Robert.
Tim juga menjelaskan alasan kuat mengapa bambu dipilih sebagai fokus pengembangan. Bambu memiliki karakteristik struktural yang kuat, ringan, fleksibel, dan ramah lingkungan. Material ini tumbuh cepat serta mudah diperbarui, sehingga sangat sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Dengan pendekatan desain yang tepat, bambu tidak lagi identik dengan produk tradisional. Ia bisa menjadi material modern yang fungsional, ergonomis, bahkan estetis.
Hasil dari kolaborasi ini adalah pengembangan alat Bending Bambu dan Rotan, sebuah inovasi teknologi tepat guna yang dirancang khusus untuk memudahkan proses pembentukan material bambu menjadi berbagai desain lengkung yang kompleks, sebagai sesuatu yang sulit dilakukan dengan cara manual.
Penyerahan alat ini secara resmi dilakukan pada 17 Juni 2025 di lokasi UMKM Master Lampu Hias Bambu. Serah terima dihadiri langsung oleh tim Pengmas, pemilik UMKM Bapak Aviev Khasbullah, dan para pengrajin. Acara ini menjadi momen penting yang menandai sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan pelaku industri kreatif lokal.
Program ini tidak hanya berhenti pada inovasi teknologi semata. Tim pengabdian berharap UMKM Master Hias Bambu dapat menjadi pionir dalam pemanfaatan material alami berbasis desain modern dan berkelanjutan di wilayah Banyumas.
Dalam kegiatan ini, seluruh tim turut aktif mulai dari perencanaan hingga tahap evaluasi, melibatkan mahasiswa dan tenaga teknis dari Telkom University Purwokerto. Pendekatan kolaboratif ini menjadi kunci keberhasilan kegiatan pengabdian, sekaligus memberi pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menjawab tantangan nyata di masyarakat.
Program pengabdian masyarakat ini menjadi bukti bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan pelaku UMKM lokal mampu menciptakan solusi yang aplikatif dan berkelanjutan. Dengan menghadirkan inovasi teknologi seperti alat bending bambu dan rotan, proses produksi kini dapat dilakukan secara lebih efisien dan presisi, tanpa meninggalkan kearifan lokal yang telah menjadi ciri khas produk serta kerajinan tangan kini dapat dikembangkan dengan desain yang lebih beragam dan bernilai jual tinggi.
Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam membangun jembatan antara dunia akademik dan dunia industri kreatif lokal yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua belah pihak dan masyarakat luas.
Writer : Vania | Editor : Linda