Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Telkom University Purwokerto (TUP) periode 2025 resmi diketuai oleh Anggitya Yhusuf Fikrandi sebagai Presiden Mahasiswa dan Isnaeni Fatmawati sebagai Wakil Presiden Mahasiswa. Anggitya yang berasal dari Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual angkatan 2022 bersama Isnaeni dari S1 Teknik Informatika siap memimpin organisasi ini dengan semangat kolaborasi dan inovasi. Anggitya menegaskan komitmen BEM TUP untuk menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa, kampus, dan masyarakat sekitar.
Selama menjalankan kepengurusan, BEM TUP telah melaksanakan berbagai kegiatan yang beragam dan bermanfaat bagi mahasiswa. Beberapa di antaranya termasuk TelUtizen Ramadhan Festival, Liat (Liputan Angsana Terkini), hingga Kompak (Komik Padat dan Kocak) yang menghadirkan konten kreatif. Tak hanya itu, ada pula Ramadhan Berbagai, Anya (Angsana Tanya), serta Eksekutif Muda sebagai program internship bagi mahasiswa yang ingin mengenal dunia kepengurusan BEM lebih dalam. Kegiatan lain seperti UKM Talks, Community Talks, Pelita Ormawa, hingga Advocacy Academy turut memperkaya wawasan dan keterampilan mahasiswa. Baru-baru ini, BEM TUP juga melakukan Studi Banding dengan BEM UNWIKU, yang menjadi ajang pertukaran ide dan pengembangan kapasitas internal.
Kepengurusan BEM TUP kali ini terdiri dari 49 orang yang bekerja secara sinergis. Strukturnya meliputi Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, Sekretaris Kabinet, Bendahara Umum dan Bendahara Kabinet, Menteri Koordinator, Menteri, serta Staff. Setiap menteri memiliki tanggung jawab khusus dalam mengelola program-program unggulan, memastikan bahwa seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan visi dan misi BEM TUP.
Pada periode kepengurusan yang berlangsung hingga 31 Desember 2025 ini, BEM TUP mengusung tiga program unggulan yang dirancang untuk memberikan dampak signifikan. Program Semarak Mahasiswa difokuskan pada pengembangan potensi dan kreativitas mahasiswa melalui berbagai kegiatan menarik. Sementara itu, program Sinergi ORMAWA bertujuan membangun kolaborasi kuat antar organisasi dan komunitas mahasiswa. Tidak ketinggalan, Program Pemberdayaan Masyarakat menjadi wujud nyata kontribusi BEM TUP melalui aksi sosial, edukasi, dan pelestarian lingkungan bagi masyarakat sekitar kampus.
Salah satu kegiatan terbaru yang baru saja dilaksanakan adalah Studi Banding dengan Universitas Wijayakusuma (UNWIKU). Kegiatan ini tidak hanya memperluas jaringan dengan BEM di wilayah Banyumas Raya, tetapi juga menjadi wadah upgrading internal bagi pengurus BEM TUP. Melalui Forum Group Discussion (FGD) per kementerian, terjadi pertukaran ide dan praktik terbaik antar-BEM. Banyak hal positif yang dapat diadaptasi dan diterapkan dalam lingkungan kerja masing-masing, memperkuat kapasitas organisasi ke depannya.
Visi besar BEM TUP adalah menjadi organisasi strategis yang mampu menjadi katalisator perubahan menuju ekosistem mahasiswa yang inklusif dan berdaya saing. Untuk mewujudkannya, BEM TUP menerapkan beberapa strategi penting. Pertama, menjalin komunikasi intensif dengan mahasiswa melalui platform digital dan forum terbuka. Kedua, memperkuat sinergi antar ORMAWA melalui program bersama dan event kolaboratif. Ketiga, menggalakkan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa terhadap lingkungan sosial.
Masa kepengurusan BEM TUP akan berjalan efektif hingga Oktober atau November 2025, sebelum akhirnya dilakukan proses re-organisasi melalui Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA). Selama periode ini, BEM TUP akan fokus pada beberapa target jangka pendek seperti meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa, melaksanakan program pendukung kesejahteraan mahasiswa, serta memperkuat komunikasi dengan pihak kampus. Untuk jangka panjang, organisasi ini berkomitmen mewujudkan ekosistem kampus yang inklusif, melanjutkan program pengabdian masyarakat secara berkelanjutan, serta membangun jaringan relasi yang kuat dengan berbagai pihak eksternal.
Peran BEM TUP telah terlihat nyata dalam berbagai aspek. Di lingkungan kampus, organisasi ini aktif memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan menciptakan suasana kampus yang kondusif. Sementara di masyarakat, berbagai program pemberdayaan telah dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi nyata. Menanggapi isu-isu sosial, BEM TUP memiliki mekanisme respons yang terstruktur melalui kajian data oleh Kementerian Riset dan Data, dilanjutkan dengan analisis mendalam oleh Kementerian Advokasi sebelum diambil tindakan strategis.
“Semuanya berawal dari masa SMK dulu. Saya termasuk aktif di berbagai organisasi dan banyak belajar hal baru. Pengalaman itu yang mendorong saya untuk #BeraniAmbilBagian di BEM TUP begitu masuk kuliah,” ungkap Anggitya. “Perjalanannya dimulai dari program Eksekutif Muda (semacam internship BEM), kemudian melalui proses panjang hingga akhirnya dipercaya menjabat sebagai Presiden Mahasiswa. Prosesnya tidak instan. Dari internship, saya belajar banyak hal dasar tentang BEM. Kemudian ketika diamanahi sebagai menteri, tantangannya semakin kompleks. Tapi justru di situlah saya banyak belajar tentang kepemimpinan dan manajemen organisasi.”
Bagi mahasiswa yang ingin bergabung, Anggitya menyampaikan pesan motivasi: “Kuncinya adalah #BeraniAmbilBagian berani mencoba hal baru, mengambil peran, dan memberikan kontribusi nyata.” Dengan berbagai program strategis dan kepemimpinan yang solid, BEM TUP Kabinet Angsana Karsa siap menjadi motor penggerak perubahan yang membawa dampak positif baik di lingkungan kampus maupun masyarakat Purwokerto pada umumnya.

Writer : Vania | Editor : Nabilah