Perwakilan Tim mahasiswa Telkom University Purwokerto, Tim Metalang berhasil meraih prestasi gemilang dengan menyabet Juara 1 Anugerah Innovillage 2024 kategori “Dampak Sosial Keberlanjutan UMKM dan Pemberdayaan Perempuan”. Penghargaan yang diumumkan pada 25 April 2024 di Auditorium Gedung Damar (K), Telkom University Bandung ini diberikan atas inovasi mesin pengering bunga telang berbasis teknologi infrared yang dinamai “Metalang”. Karya ini dikembangkan untuk menjawab permasalahan petani bunga telang di Desa Meles, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen yang selama ini bergantung pada pengeringan tradisional dengan sinar matahari.
Ide pengembangan Metalang muncul setelah melihat berbagai kendala yang dihadapi petani. Proses pengeringan tradisional memakan waktu 2-3 hari dengan hasil yang tidak konsisten karena tergantung cuaca. Selain itu, kualitas bunga telang sering menurun karena paparan langsung dengan lingkungan luar. Metalang menawarkan solusi dengan teknologi infrared yang mampu mengeringkan bunga telang hanya dalam 20 menit per batch dengan kapasitas 7,05 kg/jam, sekaligus mempertahankan kualitas warna dan nutrisi bunga.
Tim yang terdiri dari Agus Setiyawan sebagai ketua, Ika Wida Nuragustin, dan Wildan Daffa’ Hakim Putra Antara ini bekerja di bawah bimbingan Dr. Novanda Alim Setya Nugraha, S.S., M.Hum. Mereka tidak hanya mengembangkan alat, tetapi juga melakukan pendekatan holistik yang mencakup pelatihan intensif, pendampingan teknis berkelanjutan, dan pembinaan kewirausahaan bagi sekitar 60 wanita tani di RT 02/RW 04 dan RT 02/RW 02 Desa Meles. Pendekatan ini memastikan masyarakat bisa mandiri dalam pengoperasian dan pengembangan teknologi tersebut.
Proses pengembangan Metalang memakan waktu sekitar enam bulan, dimulai dari analisis kebutuhan melalui survei dan diskusi mendalam dengan masyarakat setempat. Tim kemudian merancang dan membuat prototipe mesin, melakukan uji coba, serta terus menyempurnakan alat berdasarkan masukan dari pengguna. Setelah alat siap, mereka melaksanakan program pelatihan dan pendampingan intensif, sekaligus memonitor dampaknya menggunakan indikator Sustainability Compass yang mencakup aspek alam, ekonomi, kesejahteraan, dan masyarakat.
Keunikan Metalang terletak pada desainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok wanita tani setempat. Mesin ini tidak hanya hemat energi tetapi juga mudah dioperasikan.
Prestasi ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam memecahkan masalah masyarakat melalui inovasi teknologi. Tim berencana untuk terus mengembangkan proyek ini dengan ekspansi (perluasan) ke desa-desa lain di Kabupaten Kebumen, meningkatkan kapasitas produksi, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait. Mereka juga berkomitmen untuk terus mendampingi kelompok wanita tani dalam mengembangkan usaha bunga telang.
“Inovasi yang mengubah dunia seringkali berawal dari solusi sederhana untuk masalah sehari-hari. Yang terpenting bukanlah penghargaan, tapi dampak nyata yang kita ciptakan untuk masyarakat,” ucap Agus, Ketua Tim Metalang.
Novanda selaku dosen pembimbing menambahkan pesan motivasi, Ia mengatakan “Proses ini membuktikan bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati usaha. Setiap kegagalan dalam pengembangan Metalang justru menjadi pelajaran berharga yang mendorong kami untuk terus menyempurnakan inovasi ini.”
Keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk menciptakan solusi kreatif bagi berbagai permasalahan dan bermanfaat bagi Masyarakat sekitar.
Writer : Vania | Editor : Nabilah