Prestasi membanggakan diraih oleh Miftahol Arifin, S.T., M.T., dosen Telkom University Kampus Purwokerto, yang berhasil lolos dalam program Research Grant Bank Indonesia 2024. Proposal penelitiannya yang berjudul “Supply Chain Analysis of Halal Cosmetics Industry: Improving the Halal Cosmetic Ecosystem by Standard Measurement in Performance, Efficiency, and Compliance” terpilih setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat.
Penelitian ini berfokus pada pengembangan alat ukur standar untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok industri kosmetik halal, mulai dari sourcing bahan, produksi, hingga distribusi. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, kepatuhan syariah, dan daya saing UMKM kosmetik halal Indonesia di pasar global. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini juga akan mengintegrasikan teknologi traceability seperti blockchain untuk menjamin transparansi dan integritas halal.
“Proses seleksinya sangat ketat dan multi-tahap. Dimulai dengan submit proposal yang mencakup latar belakang, metodologi, dan dampak potensial. Proposal kemudian dinilai oleh panel ahli Bank Indonesia dan akademisi berdasarkan kriteria seperti kebaruan (novelty), relevansi dengan kebijakan BI, kelayakan metodologi, dan potensi implementasi. Tahap akhir melibatkan presentasi dan tanya jawab langsung dengan reviewer dan alhamdulillah, proposal kami dinilai memiliki nilai strategis untuk pengembangan ekosistem halal Indonesia”, tutur nya.
Dari sekitar 854 proposal yang masuk dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di seluruh Indonesia, hanya 30 proposal yang dinyatakan lolos sebagai penerima hibah. Seleksi berlangsung selama tiga bulan, dimulai dari Februari hingga Mei 2024, dan dilaksanakan secara transparan melalui situs resmi Bank Indonesia.
Miftahol menyampaikan rasa syukurnya, Ia mengatakan “Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari Telkom University yang bisa menerima hibah ini. Tentu ini bukan hanya apresiasi atas kerja keras tim, tapi juga tanggung jawab besar untuk berkontribusi pada penguatan industri halal nasional. Ini bukti bahwa kolaborasi antara akademisi, industri, dan otoritas seperti BI dapat menciptakan solusi nyata bagi perekonomian Indonesia.” tutup nya.
Writer : Rosyid | Editor : Nabilah