Pendidikan seksual pada anak masih menjadi topik yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Padahal, edukasi tentang tubuh dan batasan pribadi sangat penting untuk mencegah kekerasan seksual sejak usia dini.
Melalui hibah yang diperoleh dari program Bima Kemdiktisaintek, Adanti Wido Paramadini S.T., M.Eng. beserta tim menghadirkan inovasi buku cerita edukatif berbasis teknologi Augmented Reality (AR) yang ditujukan untuk anak-anak. Inovasi ini termasuk ke dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bersama Taman Baca Limbah Pustaka di Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Mitra ini dipilih karena koleksi buku anak yang masih terbatas, terutama terkait tema kesehatan dan pendidikan seksual.
Menurut penelitian, anak-anak usia 5 tahun sebaiknya sudah mulai dikenalkan informasi tentang tubuh mereka, termasuk organ genital. Hal tersebut bertujuan untuk membuat mereka tidak penasaran, waspada dan tahu bagaimana melindungi diri mereka dari potensi pelecehan seksual. “Banyak kasus terjadi karena anak tidak tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang lain terhadap tubuh mereka,” ucapnya.
Sebagai dosen prodi Teknik Biomedis, Adanti berkontribusi dalam penyusunan materi untuk buku ini yang dibantu oleh Ihsan Maulana, salah satu mahasiswa Teknik Biomedis. Adapun proyek ini berkolaborasi dengan Dasril Aldo, S.Kom., M.Kom. dan dua mahasiswa Teknik Informatika, Dian dan Gilang yang berkontribusi dalam pembuatan teknologi Augmented Reality. Untuk visualisasi dan desain buku, proyek ini melibatkan dosen prodi Desain Komunikasi Visual (DKV), Yanuar Ikhsan Pamuji, S.Pd., M.Sn., dibantu dengan dua mahasiswanya yaitu Nyimas dan Ratu.
Buku ini diproduksi dengan 3 edisi, yang pertama berjudul “Sentuhan Baik dan Tidak Baik” yang merupakan buku pengantar umum tentang batasan tubuh. Dua edisi lainnya berfokus pada edukasi tubuh masing-masing gender dengan judul “Mengenal Tubuhku Perempuan” dan “Mengenal Tubuhku Laki-Laki”. Untuk saat ini, setiap buku hanya diproduksi dalam jumlah terbatas sekitar 20–50 eksemplar per edisi. Saat bagian anatomi dalam buku dipindai menggunakan aplikasi, akan muncul ilustrasi 3D dan penjelasan interaktif yang mudah dipahami anak-anak.
Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya sosialisasi dan penyuluhan kepada mitra yang dilakukan pada 17 September 2024 dan 22 November 2024 di Taman Baca Limbah Pustaka. Hal ini dilakukan untuk melakukan demo buku dan aplikasi yang tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang tua. Mereka diajak untuk lebih terbuka dan sadar bahwa pendidikan seksual bukan hal yang tabu, melainkan sebuah langkah penting dalam perlindungan anak.
Salah satu tantangan dalam produksi awal adalah masih ditemukannya beberapa typo atau kesalahan penulisan dalam teks buku. Namun, tim terus berbenah dan memperbaiki kekurangan agar kualitas produk semakin baik di masa mendatang.
“Kami berharap buku ini nantinya bisa disempurnakan baik dari segi konten maupun teknologinya, dan bisa memperoleh ISBN agar dapat didistribusikan lebih luas,” jelas nya. Ia juga berharap aplikasi bisa segera tersedia di Play Store agar lebih mudah diakses masyarakat luas. Selain itu, harapannya pemerintah juga ikut peduli dan terlibat dalam pengembangan lebih lanjut.

Writer : Shafa | Editor : Nabilah
(1) Comment