Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Telkom University Purwokerto hadirkan Hari-Hari Exhibition Vol. 2 di Punks Shop Coffee pada 16 dan 17 Januari 2025. Pameran yang merupakan inisiatif dari dosen dan mahasiswa DKV ini diselenggarakan mulai pukul tiga sore sampai sembilan malam, serta terbuka bagi masyarakat umum.
Pameran ini menjadi ajang perayaan dari proses kreatif mahasiswa-mahasiswa DKV yang tercermin pada sebuah karya. Seperti namanya, Hari-Hari Exhibition, pameran ini mengangkat esensi hari-hari sebagai saksi dari usaha tanpa henti, serta momen-momen kecil dalam proses berkarya.
Momen-momen tersebutlah yang menghidupkan inspirasi dalam setiap goresan, animasi, dan desain yang dituangkan. Pameran ini bukan hanya hasil tugas namun jejak perjalanan panjang yang membentuk kreativitas mahasiswa.
Terdapat 115 partisipan dari angkatan tahun 2021 sampai 2024 yang menampilkan karyanya di pameran ini. Karya tersebut merupakan rekomendasi dari dosen pengampu dan mahasiswa yang ingin mengajukan diri. Proyek yang dibuat berasal dari tugas besar beberapa mata kuliah, seperti Copywriting, Studio DKV, Tipografi, Desain Grafis, dan Ilustrasi.
Sekiranya 140 karya dipamerkan termasuk 43 poster, 32 zine, 19 karya dua dimensi (2D), 11 karya tiga dimensi (3D), 5 karya 2D&3D, 5 artbook, dan lain sebagainya. Melalui Hari-Hari Exhibition, pengunjung dapat melihat kreatifitas hasil dedikasi para partisipan dan merasakan cerita di baliknya. Karena di balik setiap hasil terdapat proses yang layak diapresiasi.
Kurator Hari-Hari Exhibition Vol.2, Syhakira Aulia menjelaskan “Pameran ini menjadi wadah bagi mahasiswa agar bisa lebih semangat dan memiliki motivasi lebih dalam mengerjakan tugas-tugasnya.”
Beberapa karya yang diangkat berasal dari sebuah desa di Kabupaten Banyumas, yakni Desa Cikakak. Terdapat Board Game Kera Santri yang diambil dari mitos para santri yang dikutuk menjadi kera karena ketidakpatuhan kepada ustadznya. Karya ini memperkenalkan adat istiadat dari Desa Cikakak serta mengemasnya dalam karya yang informatif dan edukatif.
Board game lainnya yang mengangkat adat istiadat Desa Cikakak adalah milik kelompok Rafky Irawan, mahasiswa DKV semester lima. Karya hasil tugas besarnya yakni permainan Angulandara. Permainan ini diangkat dari tradisi tahunan di Desa Cikakak yakni Rewanda Bojana, gunungan buah yang disajikan untuk kera-kera liar sebagai wujud syukur kepada alam.
“Saya sangat berharap Hari-Hari Exhibition bisa lebih dikenal. Jadi karya-karya mahasiswa DKV dapat dilihat lebih banyak orang lagi dan tersampaikan dengan baik, serta lebih diapresiasi lagi oleh masyarakat dan para penggiat seni”, ujar Syhakira saat ditanya mengenai harapannya untuk Hari-Hari Exhibition selanjutnya.



Penulis : Syifa | Editor : Linda