Tim Mahasiswa Universitas Telkom Purwokerto berhasil terpilih sebagai satu dari 15 tim penerima hibah kategori Perguruan Tinggi, oleh program KPP Mining Youth in Action (YIA) setelah melalui seleksi dari ratusan proposal yang diajukan (18/12/2024). YIA merupakan kompetisi proyek sosial yang diselenggarakan oleh PT Kalimantan Prima Persada untuk mendukung ide-ide kreatif anak muda dalam berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Program pada YIA berfokus pada empat topik utama, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan. Sebanyak lebih dari 600 pendaftar berhasil mengajukan proposal dari berbagai Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas/Sederajat di Indonesia. Tim dari Telkom University Purwokerto berhasil unggul dan mendapatkan pendanaan dengan total estimasi anggaran sebesar Rp. 20.000.000,00 pada proposal yang diajukan.
Tim ini didampingi dan diarahkan oleh Dasril Aldo, S.Kom., M.Kom., dosen Universitas Telkom Purwokerto sebagai pembimbing, dan Agus Setiawan sebagai Ketua Tim. Mahasiswa D3 Teknik Telekomunikasi ini membawa empat anggota tim dari Program Studi Teknik Informatika, yakni Muhammad Rizqi Ar Rafi, Harald Riandi Rantetana P, Natasya Intan Sukma Jiwanti, dan M. Hanif Al Faiz.
Agus sebagai mahasiswa asal Sadang, Kabupaten Kebumen, memimpin tim ini membawakan inovasi dengan judul “Tenun Gupit Autentik of Kebumen: Strategi Digital dan Inovasi untuk Membawa Warisan Lokal ke Pasar Global”.
Judul tersebut tercipta dari keinginannya untuk mengembangkan produk UMKM lokal yang ada di Desa Seboro, Kec. Sadang, Kabupaten Kebumen, berupa kerajinan tenun dari Dusun Jojogan, Desa Seboro. Kerajinan tenun yang diproduksi ini dinilai memiliki potensi yang besar dengan kualitasnya yang mumpuni dan memiliki nilai khas tradisional tersendiri.
Selain itu terdapat potensi batuan unik di Desa Seboro yang merupakan bagian penting dari Geopark Kebumen, UNESCO Global Geopark. Kedua potensi tersebut dikombinasikan dan tercipta sebuah gagasan unik dengan nama “Tenun Gupit Autentik”.
“Alhamdulillah, seneng banget impian membangun UMKM desa bisa terwujudkan. Semoga bisa bermanfaat bagi desa supaya lebih berkembang lagi untuk produksi UMKM-nya” ujar Agus.
Sebelumnya, ia mengaku tidak memiliki ekspektasi besar untuk lolos. Saat penyusunan proposal, ia dan timnya bahkan mengubah judul hingga tiga kali demi menemukan judul yang unik dan menarik.
“Proposal yang terakhir itu kami submit H-3 jam sebelum penutupan. Memberanikan diri aja untuk submit dan Alhamdulillah atas izin Allah bisa lolos pendanaan”, imbuhnya.
Tahapan implementasi akan dimulai pada Januari hingga April 2025. Setelah implementasi selesai, pelaporan pelaksanaan program akan dilakukan untuk mencari tiga tim dengan implementasi terbaik yang akan dipilih sebagai juara. “Saya harap ini bisa memotivasi saya dan rekan-rekan semuanya untuk tetap berinovasi dan berkolaborasi dalam bidang apapun, terutama pengembangan soft skill dan pengembangan desa-desa, supaya desa bisa semakin maju dan mandiri. Semoga kami bisa masuk top 3 besar KPP Mining ini, aamiin”, ungkap Agus saat ditanya mengenai harapannya untuk lomba ini.
Penulis : Syifa | Editor : Linda