Innovilage merupakan sebuah kompetisi sociopreneur di bidang teknologi digital yang diinisiasi oleh PT. Telkom Indonesia dan Telkom University. Sesuai namanya, Innovilage yang artinya inovasi desa, mengajak mahasiswa/i perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi membangun desa dan memberikan solusi tentang problematika sosial ekonomi masyarakat desa.
Solusi yang ditawarkan berupa solusi digital yang berkaitan dengan 17 aspek SDGS. SDGs atau Sustainable Developlment GoalS merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Adapun 17 aspek dari SDGs terdiri dari 169 target yang diharapkan tercapai di tahun 2030.
Pelaksanaan Innovilage tahun ini memasuki tahun ketiga yang dimulai sejak awal pandemi 2020 silam. Di tahun ketiga Innovilage mengambil tema “Emprowing Young Sociopreneur for National Development” dengan tagline #DigitalUntukSemua. Jumlah pendaftar pada tahun ini mencapai 1.439 mahasiswa dan 310 dosen pendamping yang tersebar dari 120 perguruan tinggi serta 25 provinsi yang ada di Indonesia. Dari 363 proposal yang masuk, dicari 150 proposal yang didanai oleh innovilage melalui 17 orang reviewer yang terdiri dari akademisi dan praktisi.
IT Telkom Purwokerto sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan Pendidikan Telkom ikut serta meramaikan program Innovilage 2022. IT Telkom Purwokerto selalu konsisten mengirimkan proposal innovilage setiap tahunnya. Adapun tahun ini ITTP berhasil mensubmit 17 proposal untuk diikutsertakan dalam program Innovilage 2022.
Sebelumnya ITTP mengadakan sosialisasi program Innovilage dengan menghadirkan pemenang dari Innovilage tahun 2021 kategori Best Community Engagement yakni Agung Prayogo, S.Kom. Agung sapaan akrabnya merupakan alumni dari IT Telkom Purwokerto, yang membuat aplikasi Simpenan Laura di salah satu desa di Kalimantan.
Berdasarkan pengumuman top 150 besar Innovilage 2022 yang berlangsung hari Senin, 3 Oktober 2022, tahun ini ITTP berhasil meloloskan 7 proposal yang berhasil didanai oleh Innovilage. Adapun 7 proposal yang didanai melalui program Innovilage di antaranya : WIALUNG (Wialung Sebagai Optimalisasi ICT Terhadap Potensi Pariwisata Desa Melung), SIMPEDES KAWAN (Sistem Pemesanan Paket Wisata Melalui Website Desa Cikakak Untuk Mempermudahkan Akses Wisatawan).

SI HANGGAWANA (Perancangan Si Hanggawana Sebagai Sistem Informasi dan Kalkulasi Pupuk Berbasis 360 Terhadap Kelompok Tani P4S Hanggawana), ELINAS(Platform Edukasi Untuk Pemanfaatan Limbah Nanas), ETOYA (Implementasi Internet Of Things Untuk Manajemen Air Bersih Pada Pamsimas), ASTER DEWI (Asisten Tour Guide Desa Wisata) dan STAR PAK (Sistem Pendataan Peternak dan Penjualan Kambing Cikakak).




“Tentunya ini prestasi yang membanggakan untuk civitas akademika ITTP. Tahun lalu yang lolos hanya 4 sekarang 7, ada peningkatan sama seperti PKM 7, PKK Ormawa 1, dan P2MW 4, ini tentu sangat luar biasa dan patut kita syukuri.” ujar Novanda Alim Setya Nugraha, S.S,M.Hum selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan IT Telkom Purwokerto.
Kemahasiswaan ITTP juga turut mengawal dan memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang lolos dalam program Innovilage.
“Tindak lanjutnya akan ada bimbingan dan bootcamp bagi 7 tim yang lolos. Nanti akan dibimbing secara langsung oleh Agung Prayoga yang tahun lalu mendapatkan kategori best community engagement” lanjut Novanda.
Adapun untuk tahapan selanjutnya adalah tahapan bootcamp dan implementasi top 150 social project. Dimana dalam tahapan ini peserta yang lolos 150 besar akan mendapatkan bootcamp bersama tokoh-tokoh hebat nasional yang berguna untuk bekal sebelum implementasi di lapangan. Setelah tahapan bootcamp selesai 150 besar melakukan implementasi top 150 social project yang ditulis di proposal.
Setelah proses implementasi sosial project, peserta 150 besar akan melalui tahapan berikutnya yakni bootcamp dan online pitching. Dimana dalam tahapan ini akan ada bootcamp untuk persiapan presentasi akhir dari social project tersebut. Puncak akhir dari program Innovilage adalah awarding program, yakni apresiasi terhadap implementasi project terbaik. Untuk apresiasinya adalah berupa pendanaan tambahan, beasiswa pendidikan, dan berkesempatan bekerja di PT. Telkom Indonesia. “Dukungan dari kemahasiswaan akan semaksimal mungkin dan sama rata. Tidak akan membanding-bandingkan untuk 7 tim ini. (https://cozumelparks.com/) Karena implementasi yang cukup singkat yakni 2 bulan, dan puncaknya adalah Desember. Kita akan rutin adakan bimbingan, harapannya ide yang diajukan semaksimal mungkin bisa dirasakan oleh masyarakat, jadi sustainable atau keberlanjutan tetap ada” tutup Novanda. (EKO)